Kabar Duka
Kronologi Ketua Komisi I DPRD Bali Fraksi PDIP Nyoman Adnyana Meninggal, Berawal dari Sakit Gigi
Kabar duka datang dari DPRD Bali, di mana Ketua Komisi I dari Fraksi PDIP Nyoman Adnyana meninggal dunia, Sabtu (19/2/2022).
Editor: Lailatun Niqmah
"Karena dipercaya oleh warga, akhirnya bapak menerima untuk menjadi Bendesa. Namun hanya satu periode saja selama lima tahun. Karena bapak tidak enak merangkap jabatan," ucapnya.
Adnyana menjadi anggota DPRD Bangli selama tiga periode. Hingga akhirnya pada 2014, terpilih menjadi perwakilan Bangli sebagai anggota DPRD Provinsi Bali hingga saat ini.
Nyoman Adnyana merupakan anggota DPRD Bali yang sudah 2 periode menjabat dari Dapil Bangli.
Ia mengawali karirnya dengan menjadi Kepala Desa Sekaan di era Orde Baru. Kemudian, pada awal reformasi, ia duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Bangli selama 3 periode dari 1999-2014.
Adnyana pertama kali lolos ke DPRD Bali pada Pemilu 2014 dengan memperoleh 18.012 suara, sementara Budi Utama memperoleh 29.933 suara.
Pada Pileg 2019, Adnyana kembali lolos ke DPRD Bali bersama Budi Utama.
Anggota Komisi I DPRD Bali yang juga berasal dari Fraksi PDIP, Made Rai Warsa mengaku kaget mendengan kabar berpulangnya almarhum.
Ia menyebutkan, Nyoman Adnyana merupakan sosok senior yang sudah seperti orangtua, pemimpin, sekaligus guru bagi dirinya maupun para anggota dewan, khususnya para legislator muda.
Apalagi, almarhum seringkali memimpin Komisi I DPRD Bali dengan gayanya yang khas, yakni pemikiran-pemikiran jernihnya. Sehingga, dirinya merasa kehilangan dengan berpulangnya almarhum.
"Pastinya kami sangat merasa kehilangan. Selain senior di partai, saya anggap beliau seperti bapak. Karena bisa memimpin di komisi dengan pemikiran yang jernih," jelas Rai Warsa, Minggu.
Dia mengharapkan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah dan mengikhlaskan kepergian almarhum.
Terlebih Rai Warsa dan rekannya di komisi mengaku telah mengetahui almarhum sebelumnya punya riwayat sakit jantung.
"Sebelumnya beliau memang sering bilang check up. Namun saat kunjungan kerja beberapa minggu terakhir ini sudah tidak pernah ikut."
"Kalau ketemu juga jarang, karena saat sidang sekarang anggota daring dan yang luring hanya ketua komisi dan ketua fraksi saja," imbuh Rai Warsa.
Kasubag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna mengatakan politisi asal Bangli tersebut meninggal pukul 18.52 Wita karena sakit jantung.