Terkini Daerah
Diberi Makan Gratis, Pria 34 Tahun Tikam Pengasuh Ponpes seusai Pura-pura Sakit Perut, Ini Motifnya
D (34) diringkus Polsek Kecamatan Pesanggrahan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, seusai menikam seorang kiai bernama Affandi Musyafa (58).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - D (34) diringkus Polsek Kecamatan Pesanggrahan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, seusai melakukan penikaman terhadap seorang kiai bernama Affandi Musyafa (58).
Korban penikaman ini merupakan pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Hidayah di Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggrahan.
Aksi penikaman itu berlangsung ada Jumat (17/2/2022).
Akibat kejadian itu, korban mengalami empat luka tusuk di perut sebelah kiri, leher, dada kanan, dan ibu jari tangan sebelah kiri.
Beruntung, korban masih bisa menyelamatkan diri saat penyerangan terjadi.
Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Al-Huda Genteng untuk menjalani perawatan.
Korban juga sempat membagikan pengalaman pahitnya itu dalam sebuah rekaman video yang akhirnya beredar di WhatsApp.
"Saya sedang ada musibah, sekitar jam 2 (dini hari) itu saya ditusuk orang yang justru saya tolong, yang saya urusi," jelas korban dalam video, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (19/2/2022).
Baca juga: Detik-detik Istri Tikam Suami saat Hendak Berhubungan di Kamar, Sempat Pamit ke Dapur Ambil Pisau
Baca juga: Kronologi Gadis 17 Tahun Tikam 2 Pengunjung Kafe, Korban Dilaporkan Balik dan Jadi Tersangka
Sebelum penyerangan terjadi, korban sempat memberi tumpangan tempat tinggal dan makan selama 15 hari kepada pelaku.
Nahas, orang yang ditolong korban justru menyerangnya.
Korban sempat mengajari D praktik salat pada Kamis (17/2/2022) siang.
Kemudian pada keesokan harinya, korban justru diserang oleh pria yang dianggapnya sebagai santri itu.
Dalam video yang beredar, korban menyebut tangannya terluka karena menangkis serangan pelaku yang menyerangnya menggunakan pisau.
Pura-pura Sakit
Menurut Ketua PAC Ansor Pesanggrahan, Agus Romadhon, pelaku awalnya datang ke rumah korban dan pura-pura sakit perut.