Terkini Daerah
Anak di Bawah Umur di Sumsel Jadi Korban Rudapaksa Ayah Tirinya, Terungkap dari Chat Mesum
DI, diringkus oleh pihak kepolisian akibat melakukan rudapaksa kepada anak tirinya (SA) yang berusia 16 tahun.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - DI (31) warga Kecamatan Nimbung, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel) tak bisa mengelak ketika dituduh melakukan rudapaksa kepada anak tirinya (SA) yang berusia 16 tahun.
DI, juga langsung diringkus oleh pihak kepolisian akibat perbuatannya itu.
"Tersangka ada di rumah saudaranya di Sarolangun, dan berhasil kami tangkap," kata Kapolsek Nibung, AKP Bakri Redi Cahyono, pada wartawan, Rabu (9/2/2022), dikutip dari Sripoku.com.
Baca juga: Ketahuan Rudapaksa Karyawannya, Bos Warteg di Bekasi Tusuk Perutnya Sendiri hingga Rela Dipenjara
Baca juga: Pengasuh Ponpes di Kaltim Diduga Rudapaksa Santriwatinya, Korban Diajak Nikah siri Sejak Tahun Lalu
Pihak kepolisian pun mengatakan bahwa DI sudah mengakui perbuatannya.
DI, disebut tak banyak mengelak ketika diinterogasi oleh kepolisian.
Bakri, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap ketika ibu korban memeriksa ponsel milik korban.
Di dalam ponsel korban, ibu korban HY (35) menemukan chat berbau asusila yang dikirimkan oleh suaminya sendiri atau pelaku.
Chat itu, dikirim DI ke akun media sosial SA tertanggal 31 Januari 2022.
Di sana, DI meminta kepada DA untuk berbuat asusila.
HY yang kaget langsung membangunkan anaknya dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi.
Baca juga: Seusai Rudapaksa dan Bunuh Mantan Pacar di Siak, Remaja Ini Sempat Pura-pura Bantu Cari Jasad Korban
"Korban tidak menjawab, dia langsung memeluk ibunya sambil menangis," kata Kapolsek Bakri Redi.
Ibu korban lalu menenangkan korban yang menangis dipelukannya.
Setelah tenang, ibu korban kembali mencoba mengajak korban berbicara terkait apa yang sebenarnya terjadi.
"Apa kamu sudah dirudapaksa ayah, dijawab korban iya mah, soalnya ayah mengancam aku, meminta mengembalikan semua biaya sekolah selama ini," beber Bakri Redi.
Dari sana, HY terus mengajak korban untuk berbicara lebih banyak.