5 Fakta Guru SD di Buton Hukum Siswa Makan Sampah, Pihak Sekolah: Belum Tercampur Sampah Lain

1. Muka Gatal-gatal

Sosok MW guru SD di Buton menghukum belasan siswanya dan memaksa makan sampah plastik. Pelaku mengaku khilaf telah memberi hukuman para siswa makan sampah plastik.

Prischa Leda selaku keluarga seorang korban menceritakan bagaimana keponakannya mengalami sakit gatal-gatal.

"Katanya gatal-gatal di mukanya. Saya juga heran, kita di rumah kasih makan baik-baik dan dijaga makanannya mengapa di sekolah dikasih makan sampah," ujar Prischa Leda saat dihubungi melalui telepon, Kamis (27/1/2022).

Prischa merasa kecewa atas apa yang dilakukan oleh pelaku yang bekerja sebagai guru.

"Tidak terima, ini kejadiannya di lingkungan sekolah. Kasihan keponakan kami. Untuk memaafkan kayaknya belum bisa, kita tetap tempuh jalur hukum," tandasnya.

2. Kesaksian Korban

DS adalah satu dari belasan siswa di sekolah dasar negeri (SDN) Buton, yang dipaksa memakan sampah plastik oleh gurunya sendiri, pada Jumat (21/1/2022) lalu.

Bersama 15 temannya, DS dicekoki bungkus sampah plastik di sekolah miliknya di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, gara-gara berisik.

Kini DS mengaku takut untuk kembali bersekolah.

“Tak mau ke sekolah, gurunya jahat. ada 16 orang dikasih makan. suruh kasih masuk dalam mulut,” kata seorang korban inisial DS saat ditemui di rumahnya, Rabu (26/01/2022).

Menurut kesaksian DS, saat kejadian terjadi guru di kelasnya belum datang.

Kemudian ketika pelaku mendatangi kelas para korban, pelaku menutup pintu kelas lalu melangsungkan hukuman makan sampah plastik.

“Dia (guru MS) ambil sampah dan kasih makan kami. Sampah itu dia ambil dari tempat sampah, sampah plastik,” ujar DS.

3. Gara-gara Berisik

Semua berawal ketika para korban yang merupakan siswa kelas tiga hendak menyiapkan sebuah kejutan atau surprise untuk seorang guru mereka yang tengah berulang tahun.

Saat itu pelaku kebetulan mengajar di kelas sebelah atau kelas empat.

"Namun guru ini merasa terlalu ribut sehingga mengganggu kegiatan di kelas 4, sehingga oknum guru menegur," kata Kapolres Buton, AKBP Gunarko saat dihubungi melalui telepon, Kamis (27/1/2022).

Setelah ditegur oleh pelaku, para siswa SD ini masih terus berisik, hingga akhirnya pelaku kembali mendatangi kelas korban.

"Dihukum dengan cara memasukkan bungkusan plastik Oreo ke dalam mulut siswa," kata AKBP Gunarko.

4. Dilaporkan ke Polisi

Orangtua para siswa yang dihukum oleh pelaku diketahui sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Buton.

Saat ini, Polres Kendari sedang melakukan penyelidikan, penyidik akan memanggil pihak yang terkait kejadian itu.

"Lalu kita tentukan unsur pidananya. Tapi kita harapkan dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan menjadi pembelajaran untuk semuanya," ungkap AKBP Gunarko.

5. Klarifikasi Pihak Sekolah

Di sisi lain, perwalian guru SDN 50 Buton, Musrianto mengonfirmasi bahwa guru berinisial MW telah memberikan hukuman tak manusiawi ke belasan murid.

“Kami sudah menegur kepada yang bersangkutan, di situ saat ada mediasi, bahwa guru yang bersangkutan khilaf dan menyesal melakukan itu dan merasa bersalah dengan tindakan yang dilakukan dan berjanjian tidak akan mengulanginya lagi,” kata Musrianto.

Musrianto kemudian menyampaikan pembelaan terhadap pelaku bahwa sampah yang diambil belum tercemar sampah lainnya.

“Hanya digarisbawahi, kalau sampah itu umum, saya sampaikan yang diberikan itu kulit dari snack, dan itu belum terkontaminasi atau bercampur dengan sampah lainnya karena masih bagian di atas,” ujar dia. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Seorang Guru SD di Buton Sulawesi Tenggara Hukum Belasan Siswanya, Dipaksa Makan Sampah Plastik, Pengakuan Keluarga Murid SD yang Dihukum Gurunya Makan Sampah Plastik di Buton Sulawesi Tenggara dan  Kompas.com dengan judul "Seorang Guru SD di Buton Diduga Hukum Belasan Siswanya dengan Memberi Makan Sampah"

Berita lain terkait