Terkini Daerah
Ngaku Tak Tahu, Gubernur Sumut Kaget Ditanya soal Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat, Begini Katanya
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku tak tahu menahu perihal penemuan kerangkeng di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Kondisi Korban saat Ditemukan
Penjara milik Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin. (HO/Tribun-Medan.com)
Saat ditemukan, sejumlah pria yang terkurung di kerangkeng atau penjara milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin, dalam kondisi ketakutan.
Kuat dugaan para pria di dalam kerangkeng tersebut merupakan pekerja di perkebunan sawit milik sang bupati.
Penanggungjawab Migrant Care, Anis Hidayah menyebut kerangkeng yang ditemukan di rumah Terbit Rencana Peranginangin itu sebagai tempat penyiksaan.
Anis menduga Terbit menggunakan modus rehabilitasi untuk mengurung dan menyiksa para pekerja tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran Migrant Care, sudah ada 40 orang yang pernah menghuni kerangkeng itu.
Baca juga: Heboh kerangkeng Pribadi di Rumah Bupati Langkat, Penghuni Ditemukan Babak Belur, Ini yang Terjadi
Mereka semua disiksa lalu dipaksa bekerja selama 10 jam.
"Ada dua sel di dalam rumah Bupati yang digunakan untuk memenjarakan sebanyak 40 orang pekerja setelah mereka bekerja," ucap Anis seusai melapor ke Komnas HAM, dikutip dari TribunMedan.com, Senin (24/1/2022).
Para tahanan itu dipekerjakan mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Setelah bekerja, para pekerja itu dipukuli oleh orang suruhan Bupati Langkat.
Karena itulah, kata Anis, para tahanan dalam kondisi babak belur saat ditemukan KPK.
"Mereka dimasukkan ke dalam kerangkeng atau sel setelah bekerja agar tidak punya akses kemana-mana," ucapnya.
Mata Berkaca-kaca saat Ditemukan
Saat ditemukan, kerangkeng dalam kondisi tergembok.
Tampak seorang korban mengalami luka lebam di mata dan wajahnya.
Dalam video yang beredar, para korban terlihat ketakutan dan matanya berkaca-kaca saat ditemukan.
Di dalam kerangkeng, terdapat dipan dan tikar serta tali jemuran untuk menggantung pakaian korban.
Tampak pula adanya botol air mineral, sapu, dan lemari kecil.
Keberadaan kerangkeng itu pertama kali ditemukan oleh penyidik KPK saat melakukan penggeledahan di rumah Bupati Langkat.
Sebagai informasi, Bupati Langkat terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sosok Terbit Rencana, Bupati Langkat yang Miliki Penjara di Rumahnya, Terkuak setelah Kena OTT KPK
Baca juga: Heboh Penjara Pribadi di Rumah Bupati Langkat, Penghuni Ditemukan Babak Belur, Ini yang Terjadi
Tak Digaji
Temuan ini juga sama seperti temuan polisi yang menemukan empat orang terkurung di kerangkeng yang ada di rumah Terbit Rencana Peranginangin.
Polisi mendapati orang di dalam kurungan itu dalam luka-luka, meski tidak pasti berapa orang yang mengalami luka-luka.
Selain mendapat penyiksaan fisik, para pekerja juga disebut sudah dipekerjakan dengan jam kerja berlebihan.
Para pekerja juga hanya diberi jatah makan dan belum pernah mendapat gaji selama bekerja di sana.
"Para pekerja tersebut dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya selama 10 jam, dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore," ujarnya.
"Setelah mereka bekerja, dimasukkan ke dalam kerangkeng/sel dan tidak punya akses kemana-mana," jelasnya
"Setiap hari mereka hanya diberi makan 2 kali sehari. Selama bekerja mereka tidak pernah menerima gaji," katanya.
Karena itu, pihaknya akan melaporkan kasus ini kepada komnas HAM. (TribunWow.com)
Artikal ini diolah dari Tribun Medan yang berjudul WAJAH 40 Korban Kerangkeng Bupati Langkat Ketakutan dan Matanya Berkaca-Kaca Saat Ditemukan KPK, MIGRANT CARE Temukan Dua Penjara Dalam Rumah Bupati Terbit, Anis : Para Pekerja Sawit Sering Disiksa dan Komentar Edy Rahmayadi Soal Penjara Bupati Langkat Nonaktif yang Diduga Dipakai untuk Penyiksaan