Terkini Daerah
Heboh Penjara Pribadi di Rumah Bupati Langkat, Penghuni Ditemukan Babak Belur, Ini yang Terjadi
Publik dihebohkan dengan penemuan penjara manusia di rumah Bupati Langkat, Sumatera Utara, Terbit Rencana Peranginangin.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Dipekerjakan 10 Jam Sehari
Penjara milik Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin. (HO/Tribun-Medan.com)
Namun, Panca tak menjelaskan kenapa orang di dalam penjara dalam kondisi babak belur saat ditemukan.
Disinyalir orang di dalam penjara itu bukanlah warga pencandu narkoba yang menjalani rehabilitasi.
Muncul dugaan mereka adalah pekerja perkebunan sawit yang disika oleh sang bupati.
Penyintas dan aktivis dari Migrant Care mengaku sudah menerima 20 laporan terkait kasus ini.
Rencananya, Migrant Care akan melaporkan hal ini ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Migrant CARE menemukan dua penjara pribadi yang dimiliki oleh Terbit.
Menurut pernyataan Migrant CARE, apa yang dilakukan oleh Terbit telah melanggar Undang-undang nomor 21 Tahun 2007.
"Ada dua sel di dalam rumah Bupati yang digunakan untuk memenjarakan sebanyak 40 orang pekerja setelah mereka bekerja," ungkap Penanggung Jawab Migrant CARE, Anis Hidayah, melalui sambungan telepon genggam, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Bupati Langkat Kurung Pekerja Sawit di Penjara Pribadi, Korban Ditemukan Babak Belur
Baca juga: Selain Dipenjara, Pekerja Sawit Bupati Langkat Kerap Disiksa dan Tak Digaji, Ini Kata Migrant CARE
Selain dipenjara, para pekerja juga kerap disiksa dan dihajar oleh orang-orang suruhan sang bupati.
"Para pekerja yang dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya, sering menerima penyiksaan, dipukuli sampai lebam-lebam dan sebagian mengalami luka-luka," jelas Anis.
"Para pekerja tersebut dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya selama 10 jam, dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore," ujarnya.
Seusai bekerja, para pekerja sawit itu kembali dimasukkan ke dalam sel agar tidak bisa pergi ke mana-mana.
Para pekerja juga diberikan makanan yang tidak layak untuk manusia dan akan dihajar jika berani bertanya atau meminta gaji.
"Setiap hari mereka hanya diberi makan 2 kali sehari. Selama bekerja mereka tidak pernah menerima gaji," kata Anis.
Pihak Migrant CARE saat ini berharap agar Komnas HAM dapat mengambil sikap tegas. (TribunWow.com)
Artikel ini diolah dari Tribun Medan yang berjudul KAPOLDA Sumut Akui Temukan Empat Orang Dikerangkeng di Rumah Bupati Langkat saat OTT, INI PENAMPAKAN PENJARA di 'Istana' Bupati Langkat yang Disebut untuk Pekerja Perkebunan Sawit, MIGRANT CARE Temukan Dua Penjara Dalam Rumah Bupati Terbit, Anis : Para Pekerja Sawit Sering Disiksa dan Bupati Langkat yang Kena OTT KPK Diduga Lakukan Perbudakan Modern, Ada Penjara dalam Rumah