Terkini Daerah
Tradisi Lingkaran Setan Pramuka SMA di Ciamis Bikin 3 Siswa Lebam, Pihak Sekolah Ngaku Tak Tahu
Tradisi Lingkaran Setan dalam latihan pramuka di SMAN 1 Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terungkap pasca dilaporkan oleh orangtua siswa ke polisi.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tradisi Lingkaran Setan dalam latihan pramuka di SMAN 1 Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terungkap seusai dilaporkan oleh orangtua siswa ke polisi.
Pihak sekolah, rupanya mengetahui adanya tradisi tersebut justru baru-baru ini setelah menyebabkan setidaknya tiga orang siswa di sana masuk rumah sakit (RS).
"Saya baru tahu persis ada embel embel ini (tradisi Lingkaran Setan)," kata Wakil kepala sekolah SMA Negeri 1 bidang Kesiswaan Iim Imansyah saat ditemui di kantornya, Rabu (12/1/2022), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: 3 Siswa SMA di Ciamis Babak Belur Diduga Korban Kekerasan Latihan Pramuka, Sempat Ngaku Kecelakaan
Baca juga: Pesilat di Klaten Tewas Dihajar Senior, Instruktur Korban Biasa Pukuli Murid Pakai Tongkat Pramuka
Pihak sekolah juga menyebut tidak mengetahui agenda yang mengakibatkan tiga orang siswanya itu masuk RS.
Menurut Iim, agenda itu dibuat sendiri oleh para siswa bersama dengan alumni pramuka di sekolahnya.
"Tidak ada izin sekolah. Anak buat kegiatan tersendiri, tanpa sepengetahuan sekolah. Pembina sekolah pun tidak tahu," jelasnya saat ditemui di SMA N 1 Ciamis.
Iim sendiri baru mengetahui kasus ini setelah dikabarkan oleh pihak humas sekolah setelah acara itu selesai atau pada Minggu (10/1/2022).
Dari situ, dirinya juga mengetahui bahwa ada siswa yang babak belur akibat mengikuti latihan pramuka di luar sekolah.
Saat itu korban belum dibawa ke rumah sakit dan masih berbaring di kos mereka di dekat sekolah.
"Ternyata ada korban di kosan terluka. Ada beberapa siswa lagi yang luka cukup berat. Kami langsung bawa mereka ke rumah sakit untuk divisum," kata Iim.
Baca juga: Manfaatkan Status sebagai Pembina Pramuka, Pria Ini Perkosa 2 Gadis di Bawah Umur, Begini Modusnya
Pihak sekolah juga disebut akan mengevaluasi kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah itu.
Evaluasi itu, akan berlangsung selama enam bulan ke depan untuk mempelajari potensi adanya kekerasan di sekolah ternama di Ciamis itu.
Terkait laporan polisi, Iim berharap agar kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Pasalnya, hal itu akan menyangkut kondisi psikologis siswa yang masih di bawah umur.
"Ada diskusi selanjutnya di tingkat polres untuk tindak lanjut sekolah supaya mediasi, jangan sampai anak di bawah umur itu sampai kena hukum," harapnya.