Terkini Daerah
Herry Wirawan Dituntut Hukuman Mati dan Kebiri, Ini Isi Tuntutan Jaksa Penuntut Umum
Herry Wirawan (36), guru pesantren terdakwa kasus rudapaksa terhadap 13 santriwati di Kota Bandung, Jawa Barat dituntut hukuman mati
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Herry Wirawan (36), guru pesantren terdakwa kasus rudapaksa terhadap 13 santriwati di Kota Bandung, Jawa Barat dituntut hukuman mati dan kebiri oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri (PN) Bandung.
Tutuntutan itu langsung dibacakan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat Asep N Mulyana dan didengar langsung oleh terdakwa di PN Bandung, Selasa (11/1/2022).
"Kami pertama menuntut terdakwa dengan hukuman mati. Sebagai komitmen kami untuk memberikan efek jera pada pelaku. Kedua, kami juga menjatuhkan dan meminta hakim untuk menyebarkan identitas terdakwa dan hukuman tambahan, kebiri kimia," ujar Asep N Mulyana, dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Modus Pemilik Ponpes di Bandung Rudapaksa 3 Santriwati, Dilakukan sejak 2019, Begini Pengakuannya
Baca juga: Pemilik Pesantren Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Santriwati di Bandung, Beraksi sejak 2019
Herry Wirawan dituntut sesuai dengan dakwaan awal yaitu Pasal 81 ayat (1), ayat (3) Dan (5) jo Pasal 76.D UU R.I Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.
Ada sejumlah hal yang dinilai jaksa menjadi pemberat tuntutan kepada Herry Wirawan.
Di antaranya adalah kehebohan kasus yang dipicu tindakan Herry Wirawan.
"Terdakwa menggunakan simbol agama dalam pendidikan untuk memanipulasi dan alat justifikasi," ujar Asep.
Apa yang dilakukan Herry Wirawan juga dinilai bisa memicu dampak sosial dan psikologis yang besar terhadap korban.
Dengan memaksimalkan tuntutan, pihak kejaksaan berharap akan ada efek jera bagi pelaku dan menjadi peringatan bagi pihak lain.
Selain tuntutan hukuman mati dan kebiri kimia. Herry Wirawan juga diminta untuk membayar denda sebesar Rp 500 juta subsider satu tahun kurunggan.
Baca juga: Cabuli 3 Santriwati, Guru Pesantren di Ciparay Bisa Buat Korban Tak Sadar saat Dipijit
Kemudian, aset yayasan milik Herry Wirawan juga akan disita dan diserahkan ke kas negara.
Segala perampasan harta benda itu, disebut juga akan digunakan untuk masa depan korban terutama biaya pendidikan mereka.
"Yang selanjutnya digunakan untuk biaya sekolah bayi korban," katanya.
Herry Wirawan sendiri diminta datang khusus untuk mendengarkan isi tuntutan yang disampaikan oleh jaksa.
Terpantau di lokasi, Herry Wirawan hadir di PN Bandung sekitar pukul 09.50 WIB menggunakan mobil tahanan kejaksaan.