Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Sebut TKP Kasus Subang Tak Steril hingga Banyak Jejak Kaki dan Rokok, Kriminolog: Malah Mengacaukan

Kriminolog UI, Adrianus Meliala, buka suara soal kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat.

Kolase youtube kompastv dan Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati
Foto kiri: Pakar Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala mengkritisi polisi soal penanganan kasus pembunuhan di Subang, dalam wawancaranya di tayangan Aiman Kompas TV pada Rabu (5/1/2022). Foto kanan: Polisi berpakaian biasa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kriminolog UI, Adrianus Meliala, buka suara soal kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat.

Dilansir TribunWow.com, Adrianus menilai ada sejumlah kelemahan dalam penanganan kasus ini yang mengakibatkan belum terungkapnya sosok pelaku.

Padahal, kasus ini sudah bergulir hampir lima bulan yang lalu, tepatnya sejak 18 Agustus 2021.

Dalam wawancara dengan Aiman Witjaksono, Adrianus mengaku belum bisa memastikan apa motif pembunuhan ibu dan anak itu.

Selain itu, terkait adanya pembunuh bayaran atau tidak, Adrianus mengaku belum bisa memerkirakannya.

Kriminolog UI, Adrianus Meliala, dalam acara AIMAN Kompas TV, Rabu (5/1/2022). Ia buka suara soal kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat.
Kriminolog UI, Adrianus Meliala, dalam acara AIMAN Kompas TV, Rabu (5/1/2022). Ia buka suara soal kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat. (YouTube Kompas TV)

Baca juga: Sebut TKP Kasus Subang Jorok, Kriminolog UI Kritik Polisi di Daerah: Jarang Alami Kasus Besar

Baca juga: 4 Bulan Kasus Subang, Kriminolog Singgung Kemungkinan Saksi Beri Keterangan Palsu saat Diperiksa

Pasalnya hingga kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi.

Adrianus menyebut ada dua kelemahan dalam pengungkapan kasus ini.

Kelemahan pertama adalah dari hasil pemeriksaan forensik.

Adrianus menyebut ada langkah yang kurang tepat sejak awal penanganan kasus ini.

Sementara itu, kelemahan kedua adalah olah TKP yang dinilainya jorok atau kurang steril.

Adrianus menyebut olah TKP yang kurang steril itu dikaitkan dengan kinerja kepolisian.

"Alhasil ketika ada kasus besar ini semua orang ingin berkontribusi, ingin berbuat baik, tapi tadi berbuat baiknya ini malah mengacaukan, merusak TKP itu sendiri,” ungkap Adrianus.

Karena TKP yang kurang steril, kata Adrianus, petugas menemukan sejumlah jejak kaki berbeda.

Selain itu, Adrianus juga menyorot ditemukannya puntung rokok di lokasi kejadian.

Penemuan puntung rokok tersebut menurutnya juga menjadi indikasi olah TKP yang tak steril.

Baca juga: Pakar Kriminologi Sebut Kasus Subang Belum Dipastikan Terencana: Belum Tentu Dilakukan Profesional

Baca juga: Diperingatkan Pengacara Jangan Sering Keluar karena Kasus Subang, Ini Kondisi Terbaru Danu

Halaman
123
Tags:
Pembunuhan di SubangSubangJawa BaratAmalia Mustika RatuTutiYosefYorisDanuAdrianus MelialaAiman Witjaksono
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved