Terkini Daerah
Pakar Minta Penyidik Dalami 3 Hal Ini di Kasus 3 Oknum TNI Tabrak Handi dan Salsabila di Nagreg
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel, meminta penyidik dari POM Mabes AD mendalami tiga hal dari kasus tersebut.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian masih mendalami kasus tiga oknum TNI yang diduga menabrak dan membuang tubuh Handi Harisaputra (18) dan Salsabila (14) ke Sungai Serayu Jawa Tengah.
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel, meminta penyidik dari POM Mabes AD mendalami tiga hal dari kasus tersebut.
"Situasi yang sangat tidak biasa ini memunculkan pertanyaan besar apa yang membuat manusia atau pelaku tindak kejahatan melakukan perbuatan sungguh-sungguh tidak terduga," ucap Reza, dikutip dari tayangan YouTube Metro TV News, Sabtu (25/12/2021).
Baca juga: Sosok Kolonel P, Penabrak Sejoli di Nagreg, Jabat Kasi Intel Korem hingga Alasannya Ada di Jawa
Baca juga: Sosok Oknum Kolonel Pelaku Tabrak Lari di Nagreg, Baru Selesai Tugas Urus Intel TNI AD
Menurut dia tindakan tiga oknum TNI itu di luar akal dan pasti ada sesuati di baliknya.
Pasalnya, ketiganya adalah TNI yang seharusnya mampu bertanggung jawab atas kasus tersebut.
Terlebih di sana ada satu orang yang berpangkat Kolonel Infateri atau perwira menengah TNI AD.
"Pertama, penyalahgunaan narkoba. Kedua, di bawah pengaruh miras, atau ketiga, menutupi perbuatan pidana lainnya," kata dia.
Ketiga hal ini, kata dia harus didalami saat menggali motif pelaku,
Menurutnya, sangat mengeherankan jika pelaku hanya ingin menutupi kesalahannya dalam berkendara.
"Ketiga hal ini acap sekali saya katakan sebagai hal yang perlu didalami kenapa terjadi perbuahan perilaku yang sangat amat tidak terduga dan sangat tidak linier," jelas dia.
Baca juga: Terancam Seumur Hidup Penjara, Kasus 3 TNI Penabrak Sejoli di Nagreg Dilimpahkan ke Jakarta
Dengan kemampuan yang dimiliki pelaku, patut dicurigai ada sesuatu dibalik itu semua.
Hal itu karena pihak pelaku seharusnya sudah memperhitungkan risiko sebelum melakukan aksinya.
"Dalam pemikiran pelaku kejahatan yang berencana, ada empat unsur perlu ia hitung secara sistematis, yaitu targetnya, insentif, risiko, serta sumber daya," ujar Reza.
"Empat hal ini yang harus didalami pihak kepolisian barangkali juga polisi militer."
"Untuk mengetahui seberapa jauh bobot perencanaan, termausk kemungkinan menutupi perbuatan pidana lainnya," tambah dia.