Terkini Daerah
Viral Permohonan Maaf Ibu Mahasiswi yang Tewas di Makam Ayahnya, Minta Kasus Tak Dibesar-besarkan
Sebuah video yang menampilkan ibu dari NW (23), mahasiswi yang tewas di makam ayahnya, di Mojokerto, Jawa Timur viral di media sosial.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Sebuah video yang menampilkan ibu dari NW (23), mahasiswi yang tewas di makam ayahnya, di Mojokerto, Jawa Timur viral di media sosial.
Dalam video itu, sang ibu memginginkan agar kasus kematian anaknya tidak lagi dibesar-besarkan di media sosial.
"Saya mohon maaf sekali supaya ini tidak dibesar-besarkan di Twitter maupun (media) apapun," ucap FS dengan mata yang kerap melirik ke arah atas," kata sang ibu di dalam video itu, dikutip dari Tribun Video, Senin (6/12/2021).
Simak Videonya:
Baca juga: Sosok Bripda RB, Oknum Polisi yang Terlibat Aborsi Mahasiswi Mojokerto, Ditahan hingga Terancam PTDH
Baca juga: 2 Kali Hamil dan Diminta Aborsi, Ini Fakta-fakta Mahasiswi Tewas di Makam Ayah, Bripda RB Ditangkap
Kasus kematian NW memang sempat menghebohkan jagad maya beberapa hari terakhir ini.
Pasalnya, ada seorang oknum polisi, Bripda RB yang diduga ada di balik kematian korban.
Bripda RB sendiri telah mengakui bahwa dirinya menghamili korban beberapa kali dan meminta korban untuk melakukan aborsi.
Sang ibu sendiri merasa tidak menyangka kasus yang menimpa anaknya sedemikian rumit.
Dengan banyaknya pemberitaan dan tanggapan netizen di media sosial, ia menyampaikan permohonan maafnya.
Baca juga: Perkenalan Bripda RB dengan Mahasiswi yang Akhiri Hidup di Makam Ayah, Diduga Depresi 2 Kali Aborsi
"Saya mamanya NW. Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas berita yang sudah beredar," ucapnya.
"Saya ingin mohon maaf atas semua kesalahan anak saya. Ini adalah kejadian yang di luar nalar saya, di luar kemampuan saya," tambahnya.
Dirinya menyebut tidak bersedia jika anaknya dilakukan otopsi untuk diperiksa lebih lanjut.
Ia, akan menganggap kematian anaknya sebagai musibah bagi keluarganya.
"Saya tidak bersedia untuk anak saya diotopsi ataupun dilakukan tindakan lain, karena memang ya sudahlah ini musibah keluarga saya. Jadi, saya sudah tidak ingin membesar-besarkan lagi masalah ini," katanya.
"Saya hanya ingin doa dari panjenengan (Anda) semuanya agar anak saya diampuni. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," sambungnya.
Sang ibu juga memang mengaku sudah mengetahui bahwa anaknya mengalami depresi.
Bahkan, NW sempat dibawanya ke rumah sakit jiwa (RSJ) dan dinyatakan depresi sehingga harus membuatnya meminum obat.
"Memang anak saya ini depresi. Pada tanggal 29 November, hari Senin itu saya bawa ke RSJ. Di RSJ itu memang dinyatakan dia ini stres, depresi. Di sana diberikan obat oleh dokter jiwa dan memang anaknya ini sudah tertekan sekali dan sangat berat," ucap ibu Novia.
Nasib Bripda RB
Dimulai dari narasi yang viral di media sosial, akhirnya Bripda Randy Bagus Hari Sasongko atau RB diperiksa oleh Propam Polda Jawa Timur dan terbukti terlibat dalam aborsi yang dialami korban.
Usai menjalani pemeriksaan, Bripda RB resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dua kali terlibat aborsi yang dialami korban.
Foto nasib terkini Bripda RB juga tersebar di banyak sosial media.
Dirinya terlihat mengenakan baju berwarna oranye dengan tulisan jelas di dadanya bertuliskan 'tahanan' dan berada di balik jeruji besi rumah tahanan Polda Jawa Timur.
Sejauh ini, setidaknya dirinya akan mendapat hukuman pidana dan pemecatan dengan tidak hormat.
Ia dikenai sanksi etik kepolisian secara internal Pasal 7 dan 11, Perkap Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik dengan ancaman sanksi berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Selain di lembaganya, ia juga akan dipidanakan dengan Pasal 348 Jo Pasal 55 KUHP tentang sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan janin.
Di mana hukuman maksimal yang disebutkan adalah lima tahun penjara.
Mabes Polri sendiri berjanji menindak tegas anggota Polres Pasuruan, Jawa Timur, Bripda RB, pacar NW yang bunuh diri di pusara ayahnya.
Tindakan tegas itu berupa pemecatan tidak dengan hormat hingga proses pidana.
"Tindak tegas baik sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) untuk di PDTH (pemecatan tidak dengan hormat) dan proses pidana sesuai pelanggaran yang dilakukan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Minggu (5/12/2021).
Sebelumnya, polisi menyampaikan laporan terkait hasil investigasi kematian NW dan keterlibatan Bripda RB.
Disana, oknum polisi aktif Bripda RB dinyatakan terbukti terlibat dalam aborsi yang dialami NWS sebanyak dua kali.
Hal itu disampaikan Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo dalam pers rilis pengungkapan kasus tersebut di Mapolres Mojokerto, Sabtu (5/12/2021).
"Selama pacaran, Oktober 2019 sampai dengan Desember 2021, sudah melakukan tindakan aborsi bersama, yang mana dilaksanakan pada Maret Tahun 2020 dan yang kedua Agustus 2021," katanya dikutip dari Surya.co.id.
Bripda RB sendiri merupakan polisi aktif yang bertugas di Polres Pasuruan, Jawa Timur.
Dirinya merupakan pacar korban dan diduga kuat menjadi alasan kematian NWS setelah memaksanya melakukan aborsi untuk ketiga kalinya.
"Kami mengamankan seseorang yang berinisial RB, yang bersangkutan profesinya Polisi berpangkat Bripda, bertugas umum di Polres Pasuruan Kabupaten," katanya.
Pihak kepolisian juga menjelaskan bahwa keduanya baru berkenalan di tahun 2019 dan kemudian menjalin hubungan asmara di tahun yang sama.
NWS kemudian pernah mengalami kehamilan pada Maret 2020.
Karena tidak mau bertanggung jawab, keduanya kemudian menggugurkan kandungannya dengan menggunakan obat yang dibeli di Malang, Jawa Timur.
Hal itu dilakukan sebelum usia kehamilan menginjak satu bulan.
Lalu hal yang sama terjadi pada Agustus 2021, saat korban hamil, RB meminta korban juga melakukan aborsi dengan meminum obat yang dibeli seharga Rp 1,5 juta.
Korban juga sempat mendapatkan pendarahan saat melakukan aborsi dan terjadi saat perjalanan dari Malang ke Mojokerto. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini diolah dari Tribun Video yang berjudul Ibu Mahasiswi NW yang Tewas di Makam Ayahnya Minta Maaf, Suara Bergetar dan Kerap Melirik ke Atas dan Surya.co.id yang berjudul Wakapolda Jatim: Bripda RB Hamili dan Terlibat Aborsi Mahasiswi yang Meninggal di Mojokerto