Pembunuhan di Subang
Disebut Paham Ilmu Forensik, Pelaku Kasus Subang Masih Tinggalkan Jejak di TKP, Ini Kata Polisi
Hampir empat bulan berlalu, muncul kabar terbaru soal kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Hampir empat bulan berlalu, muncul kabar terbaru soal kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Muncul dugaan bahwa pelaku pembunuhan mengetahui ilmu forensik.
Dugaan itu muncul karena pelaku diduga memandikan jasad kedua korban sebelum memasukkannya ke dalam bagasi mobil Alphard.
Hal tersebut juga sempat disinggung Ahli Forensik Polri, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti.
Baca juga: Jika Danu dan Yoris Dijadikan Tersangka Kasus Subang, Kuasa Hukum Sudah Siapkan Bukti, Apa?
Baca juga: Ungkap Kronologi saat Danu Bilang Beli Nasi Goreng di Kasus Subang, Pengacara: Ada Prosesi-prosesi
Untuk diketahui, dr Hastry turut serta dalam autopsi kedua jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Tuti dan Amalia merupakan ibu dan anak yang menjadi korban pembunuhan pada 18 Agustus 2021.
Jasad keduanya ditemukan bertumpuk di dalam bagasi mobil Alphard milik mereka.
Dalam kanal YouTube Denny Darko beberapa waktu lalu, dr Hastry mengakui tak ditemukan sidik jari pelaku pada tubuh korban.
Hal tersebut semakin memerkuat dugaan pelaku memandikan tubuh korban seusai dibunuh.
dr Hastry mengatakan sidik jari bisa dibersihkan menggunakan sabun.
Karena itu, diduga tubuh korban sengaja dimandikan untuk menghilangkan jejak.
"Otomatis sidik jari yang ada di situ hilang," ungkap dr Hastry.
Seusai pernyataan dr Hastry itu, ramai dipertanyakan, apakah pelaku memahami ilmu forensik?
Namun, dugaan itu langsung dibantah oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Ia menduga pelaku tak sepenuhnya memahami ilmu forensik.
Pasalnya masih ada sejumlah jejak pelaku di TKP.
Menurut Erdi, diduga pelaku sudah memelajari rencana pembunuhan hingga sempat berupaya membersihkan jejak.
“Jadi bukan berarti yang bersangkutan (pelaku) ahli dalam forensik, tidak demikian,” tandas Erdi.
Baca juga: Terkait Kasus Subang, Pengacara Danu Ungkap Kliennya Beberapa Kali Diperiksa di Luar Kepolisian
Baca juga: Tujuan Jasad Korban Kasus Pembunuhan Subang Dimandikan Pelaku, Ini Kata Dokter Hastry
Tujuan Jasad Dimandikan
dr Hastry juga memberi penjelasan terkain beberapa hal di kasus Subang termasuk terkait jasad korban yang sempat dimandikan oleh pelaku.
Dilansir dari Tribun Jabar, dr. Hastry juga menduga bahwa pelaku memahami ilmu forensik.
Pasalnya, jejak pelaku hampir tidak bisa ditemukan baik di TKP maupun di badan milik korban.
Sebagai informasi, korban saat ditemukan sudah dalam keadaan dimandikan dan berada di bagasi mobil Alphard milik Tuti.
Bahkan, jejak pelaku juga tidak ditemukan di mobil Alphard di mana jasad di lakukan.
Meski sempat banyak yang menyebut bahwa mobil itu sempat dikendarai oleh pelaku.
Hal ini, kata dr. Hastry, menjadi tantangan dalam mengumpulkan bukti di tempat kejadian perkara (TKP).
Namun pada akhirnya, polisi berhasil menemukan sejumlah bukti.
"Bisa ditemukan, mungkin waktu membersihkan cepat-cepat. Kemarin saya dapat, sidik jari di sekitar mobil, di rumah juga," ujar dr. Hastry.
Baca juga: Pengacara Danu Sebut Ada Saksi-saksi Penting di Kasus Subang: Tahu dari Malam hingga Pagi
Menurut dia, di zaman seperti ini siapa pun bisa secara sendiri mempelajari sedikit ilmu forensik karena banyak yang bisa diakses di internet.
Ada kemungkinan, kata dr. Hastry, pelaku juga melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan jejak.
Namun, ia juga menyampaikan bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna bahkan di kasus Subang.
Walaupun banyak jejak pelaku yang hilang, dr. Hastry memastikan polisi telah memiliki cukup bukti.
Bukti lain di antaranya adalah file detektor kebohongan, psikologi forensik hingga ilmu grafologi.
"Kepolisian didukung oleh tim forensik menyeluruh ilmunya," tegas dr. Hastry. (TribunWow.com)
Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul TERUNGKAP, Mengapa Jenazah Tuti dan Amalia di Kasus Subang Dimandikan oleh Pelaku, dan Jawaban Tegas Polisi Soal Pelaku Rajapati Kasus Subang Mandikan Korban Diduga Ketahui Ilmu Forensik