Breaking News:

Terkini Internasional

Curi Dana Bantuan Covid-19 Rp 229 Miliar, Pasangan Ini Pilih Kabur Tinggalkan Surat untuk 3 Anaknya

Pasangan ini telah mencuri dana bantuan Covid-19 hingga senilai Rp 229 miliar dan memilih untuk kabur dari rumah meninggalkan surat untuk ketiga anak.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube/New York Post
Richard Ayvazyan dan istrinya, Marietta Terabelian. Keduanya telah mencuri dana bantuan Covid-19 hingga senilai Rp 229 miliar dan memilih untuk kabur dari rumah, dengan hanya meninggalkan surat untuk ketiga anaknya. 

TRIBUNWOW.COMPasangan suami dan istri asal California, Amerika Serikat (AS), dicari oleh kepolisian setempat hingga libatkan Biro Investigasi Federal (FBI).

Keduanya menjadi buruan otoritas keamanan seusai mencuri dana bantuan Covid-19.

Dilansir dari Mirror, Richard Ayvazyan dan istrinya, Marietta Terabelian, memilih untuk meninggalkan ketiga anak mereka dan pergi dari rumah.

Richard Ayvazyan.
Richard Ayvazyan. (YouTube/New York Post)

Baca juga: Bosan selama Lockdown Covid-19, Pria Ini Bangun Pagar 5,65 Meter hingga Dapat Protes dari Tetangga

Baca juga: Curiga Kurir Antar Barang hingga 30 Menit, Seorang Istri Justru Pergoki Perilaku Suami dari CCTV

Pasangan itu terancam hukuman penjara atas penipuan besar-besaran yang mereka lakukan.

Ayvazyan dan Terabelian memotong gelang pelacak elektronik mereka sebelum pergi dari rumah yang terletak di California dan meninggalkan catatan untuk tiga anaknya.

Berdasarkan pernyataan FBI, keduanya telah menjadi buruan pihak berwenang sejak September.

Mereka telah mencuri dana bantuan Covid-19 senilai hingga lebih dari Rp 229 miliar dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

Selama ini, identitas palsu digunakan oleh Ayvazyan dan Terabelian untuk membeli vila mewah, perhiasan, emas, dan bahkan sepeda motor Harley Davidson.

Menurut media lokal KTLA, dana yang telah dicuri oleh pasangan tersebut diberikan oleh pemerintah di bawah skema Paycheck Protection Program dan Economic Injury Disaster Loans.

Untuk melakukan penipuan itu, para tersangka mencuri lusinan identitas dan menghasilkan identitas palsu, yang mereka gunakan untuk mengajukan klaim.

Mereka sering mencuri identitas warga lanjut usia dan orang yang sudah meninggal, serta identitas mahasiswa asing yang hanya tinggal sebentar di AS.

Dana itu seharusnya digunakan untuk membantu pemilik bisnis yang berjuang karena dampak pandemi.

Namun, para tersangka justru menghabiskan uang itu untuk membeli rumah-rumah mahal di lingkungan kelas atas di Los Angeles dan lokasi lain di California, seperti Glendale dan Palm Desert.

Mereka juga menghabiskan uang hasil curiannya untuk membeli sejumlah barang mewah, termasuk perhiasan dan sepeda motor Harley Davidson.

"Para terdakwa menjalani gaya hidup mewah dengan menipu pemerintah, dengan mengorbankan usaha kecil dan pembayar pajak Amerika yang sudah menghadapi kesulitan keuangan dan terkait pandemi,” kata Kristi K. Johnson dari Kantor Lapangan FBI Los Angeles.

FBI telah menawarkan Rp 285 juta untuk setiap informasi yang mengarah pada penangkapan Ayvazyan dan Terabelian.

Marietta Terabelian
Marietta Terabelian (YouTube/New York Post)

Baca juga: Picu Kontroversi, McDonald’s di Brasil Gunakan Toilet Uniseks, Gabungkan Pengunjung Pria dan Wanita

Baca juga: Sang Ibu Pergi dengan Kekasih, 3 Anak Ini Dibiarkan Tinggal Bersama Jasad Saudaranya selama Setahun

Dalam persidangan in absentia, pasangan dari lingkungan Tarzana di Los Angeles tersebut dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman pada Senin (15/11/2021).

Ayvazyan dijatuhi hukuman 17 tahun, sementara Terabelian diberikan enam tahun.

Di sisi lain, Artur Ayvazyan, saudara Richard, dijatuhi hukuman lima tahun karena perannya dalam penipuan.

Terabelian, Richard Ayvazyan dan Artur Ayvazyan dinyatakan bersalah atas beberapa tuduhan.

Termasuk penipuan bank, pencurian identitas dan konspirasi untuk melakukan pencucian uang.

Pengacara Ayvazyan, Ashwin J. Ram, mengatakan kepada pengadilan bahwa pasangan itu mungkin telah diculik, Senin (15/11/2021).

Tetapi, jaksa mengklaim bahwa tidak ada bukti untuk mendukung teori tersebut.

"Para terdakwa menggunakan krisis Covid-19 untuk mencuri jutaan dolar dalam bantuan pemerintah, yang sangat dibutuhkan, yang ditujukan untuk orang-orang dan bisnis yang menderita dampak ekonomi dari pandemi terburuk dalam satu abad,” kata Jaksa AS, Tracy L. Wilkison.

Sementara itu, pengacara pasangan tersebut mengaku bahwa kedua kliennya meninggalkan catatan yang ditujukan kepada anak-anak mereka sebelum menghilang.

“Kita akan bersama lagi suatu hari nanti. Ini bukan perpisahan tapi hanya istirahat sejenak dari satu sama lain,” berikut bunyi catatan itu.

Ram telah mengkonfirmasi bahwa tiga anak Terabelian dan Ayvazyan berada di bawah asuhan nenek mereka serta wali yang ditunjuk pengadilan.

Wali mereka telah mengajukan permohonan paspor darurat untuk memungkinkan anak-anak tersebut melakukan perjalanan ke Armenia, di mana terdapat kerabat yang bisa merawat ketiganya.

Itu juga dimaksudkan agar anak-anak itu tidak terpengaruh oleh perhatian media.

Namun, Ram mengatakan bahwa paspor yang memungkinkan mereka pindah, belum dikeluarkan. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait Amerika Serikat lain

Tags:
PasanganSuamiIstriCaliforniaAmerika SerikatFederal Bureau of Investigation (FBI)Covid
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved