Terkini Daerah
Sempat Sumpah hingga Pakai Pendeteksi Bohong, Dekan FISIP UNRI Resmi Tersangka Pelecehan Mahasiswi
Dekan FISIP UNRI yang sempat berani sumpah pocong tak melakukan pelecehan terhadap mahasiswi, kini resmi menjadi tersangka.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Dekan FISIP Universitas Riau (UNRI) Syafri Harto kini telah resmi ditetapkan sebaai tersangka kasus pelecehan seksual seorang mahasiswi berinsiial L (21).
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Syafri berkali-kali tegas membantah hingga bahkan pernah berani bersumpah.
Penetapan tersangka ini diketahui dilakukan tak lama setelah Syafri diperiksa menggunakan alat pendeteksi kebohongan.

Baca juga: Mahasiswi UNRI Dituding Terindikasi Terlibat Prostitusi Online, Pihak Dekan Soroti Foto Profil
Baca juga: Sempat Viral Curhat Dilecehkan Dekan, Mahasiswi UNRI Kini Takut Dikriminalisasi Jadi Tersangka
Dikutip dari TribunPekanbaru.com, penetapan tersangka ini dilakukan seusai polisi telah memeriksa keterangan saksi, hingga barang bukti.
"Dan melalui proses gelar perkara, telah ditetapkan status tersangka terhadap saudara SH (Syafri Harto, red) dalam kasus tindak pidana dugaan perbuatan cabul," ujar Kombes Sunarto dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021) pagi.
"Penyidik akan segera melakukan pemanggilan terhadap SH untuk diperiksa sebagai tersangka," ungkapnya.
Sebelumnya Syafri tegas membantah berbuat cabul kepada L.
"Saya tidak berbuat sesuai apa yang dituduhkan dengan video yang viral. Dia (L) bilang mana bibir mana bibir, itu tidak ada saya lakukan," terang Syafri, dikutip dari Kompas.com, Minggu (7/11/2021).
"Saya berani sumpah pocong. Sumpah muhabalah pun saya siap, lebih tinggi dari sumpah pocong."
Syafri mengaku heran kasus ini dikaitkan dengan pemilihan rektor Unri.
Ia menyebut tak pernah punya niatan maju sebagai rektor di universitas tersebut.
"Entah siapalah dalang di balik ini. Ada pula yang mengaitkan dengan pemilihan rektor," ungkapnya.
"Saya tidak pernah dikonfirmasi akan maju jadi rektor, tapi digadang-gadang maju. Tapi, apa hubungannya dengan video ini."
"Saya akan cari aktor intelektualnya. Saya sangat dirugikan."
Syafri membantah tuduhan mahasiswinya itu dalam konferensi pers bersama istrinya, Rabu (28/10/2021).