Breaking News:

Terkini Internasional

Keluarga Jepang yang Simpan Jasad selama 6 Minggu Batal Dihukum, Ternyata Punya Masalah Mental

Keluarga Jepang di Inggris sembunyikan mayat kerabat selama enam minggu, namun pengadilan memutuskan tak akan menuntut karena adanya masalah mental.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
Digital Vision
Ilustrasi 

TRIBUNWOW.COM – Sebuah keluarga Jepang dituduh menyembunyikan ‘mumi’ jasad kerabat mereka di rumah selama enam minggu setelah kematiannya.

Namun, pengadilan memutuskan bahwa keluarga tersebut tidak akan dituntut, Selasa (9/11/2021).

Rina Yasutake (49), seorang seniman berbakat yang diduga pernah berkuliah di Universitas Cambridge, ditemukan terbaring di kasur di sebuah pondok bertingkat.

Ilustrasi meninggal dunia.
Ilustrasi meninggal dunia. (Kompas.com)

Baca juga: Tak Terima Gajinya Dipotong Rp 7 Ribu karena Terlambat 2 Menit, Masinis di Jepang Gugat Perusahaan

Baca juga: Sambungan Pipa Salah, Rumah Sakit di Jepang Tak Sengaja Pakai Air Toilet untuk Minum selama 30 Tahun

Peristiwa itu terjadi di Helmsley, North Yorkshire, Inggris pada September 2018.

Dilansir dari Daily Mail, ketika ditemukan, Rina sudah dalam keadaan membusuk karena disimpan hingga enam minggu setelah kematiannya oleh ibunya Michiko Yasutake (78), saudara perempuan Yoshika Yasutake (55) dan saudara laki-laki Takahiro Yasutake (49).

Pengadilan menyebutkan, petugas Kepolisian North Yorkshire mengungkap kasus itu setelah mendapat informasi dari seorang staf apotek di Pusat Medis Bedah Helmsley.

Dia mengatakan bahwa keluarga itu telah membeli alkohol dalam jumlah besar dan ‘berbau mayat’.

Michiko, Yoshika dan Takahiro mengaku tidak bersalah karena mencegah penguburan mayat yang sah dan layak tanpa alasan yang sah pada Oktober tahun lalu.

Namun, hakim York, Sean Morris, memutuskan bahwa tuduhan terhadap tiga terdakwa itu harus diarsipkan, Selasa (9/11/2021).

"Ketiga terdakwa ini menderita penyakit mental yang sangat langka yang telah menciptakan situasi unik bagi pengadilan pidana," kata hakim.

Crown Prosecution Service tidak memberikan bukti di Pengadilan York Crown dan Jonathan Sandiford QC mengatakan bahwa tidak ada kepentingan publik untuk melanjutkan persidangan.

Pada sidang pengadilan yang digelar Oktober 2019, jaksa Sarah Tyrer mengatakan setelah kepolisian mendapatkan informasi terkait keluarga Jepang tersebut dari seorang apoteker, petugas langsung mendatangi alamat mereka.

Di lokasi, polisi menemukan Rina sudah terbaring dalam keadaan membusuk hingga menjadi mumi.

Diyakini bahwa Rina telah meninggal sekitar enam minggu sebelum dia ditemukan.

Tetapi, Polisi North Yorkshire tidak mengungkapkan rincian tentang bagaimana Rina meninggal.

Halaman
12
Tags:
JepangKesehatan MentalJasadPelaku
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved