Pembunuhan di Subang
Tak Tahu soal Oknum Banpol, Kuasa Hukum Yosef Sebut Kliennya Sampai Heran: Mengapa Mereka Masuk?
Kuasa hukum Yosef beberkan bahwa ternyata kliennya sebelumnya tak tahu soal cerita adanya Banpol dan Danu yang masuk ke TKP, bahkan dia sampai heran.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM – Kesaksian Muhammad Ramdanu alias Danu terkait oknum Bantuan Polisi (Banpol) ternyata membuat Yosef heran.
Diketahui bahwa Danu sempat membeberkan aktivitasnya pada 19 Agustus lalu, tepat satu hari setelah penemuan jasad Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Pria berusia 21 tahun itu, mengatakan diajak oleh seorang pria yang belakangan diidentifikasi sebagai oknum Banpol, untuk menerobos garis polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Subang.

Baca juga: Pengakuannya soal Oknum Banpol Sempat Dibantah Polisi, Danu Kembali Diperiksa soal Kasus Subang
Baca juga: Kliennya Dianggap Bohong soal Oknum Banpol Masuk TKP Kasus Subang, Ini Tanggapan Pengacara Danu
Saat itu, keponakan Tuti tersebut memang berjaga di sekitar TKP karena diminta oleh Yoris, anak Tuti sekaligus kakak Amalia.
Tak hanya itu, Danu bahkan diminta untuk membersihkan bak kamar mandi di lokasi yang saat itu kondisi airnya sudah keruh karena bercampur darah.
Dilansir TribunWow.com dari TribunJabar.id, kamar mandi tersebut diduga menjadi lokasi di mana pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia sempat memandikan jasad keduanya.
Berdasarkan keterangan Danu, sang oknum Banpol bisa masuk ke dalam TKP karena memiliki kunci rumah Tuti dan Amalia.
Banyak pihak kemudian bertanya-tanya soal oknum Banpol tersebut.
Bahkan, pertanyaan serupa juga dilontarkan oleh Yosef, suami Tuti sekaligus ayah Amalia.
Disebutkan oleh kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, kliennya tersebut sebelumnya tak mengetahui peristiwa masuknya Banpol dan Danu ke dalam TKP.
“Pak Yosef justru baru tahu kalau ada Banpol dan Danu masuk ke TKP, Pak Yosef sampai heran, ngapain mereka masuk," ungkap Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef saat dihubungi pada Rabu (10/11/2021).
Tidak berhenti di sana, pihaknya juga mempertanyakan, apa alasan di balik aksi nekat sang Banpol.
Itu karena, menurut Rohman Hidayat, sudah ada garis polisi yang terpasang di sekitar TKP.
Sehingga, seharusnya tidak sembarang orang bisa memasuki lokasi.
"Pak Yosef mempertanyakan, rumah itu kan sudah digaris polisi, ada apa dan mengapa mereka masuk," ujarnya.