Pembunuhan di Subang
Kasus Subang Disebut Pembunuhan Berencana, Kriminolog Beri Saran hingga Ungkap Hambatan Penyelidikan
Yesmil Anwar menyebutkan bahwa kasus Subang adalah pembunuhan berencana, sehingga lebih sulit dalam proses penyelidikan, terlebih terdapat hambatan.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Lailatun Niqmah
Namun, sekali lagi kriminolog Unpad itu menekankan perlunya dukungan sarana dan prasarana, terutama digital forensik, yang menunjang upaya pengungkapan pelaku.
"Ya, itu bagus sekali. Itu menunjukkan polisi antusias mengungkap ini, tapi kan apa yang dimaksud bantuan itu, apakah orang atau sarana prasarana, karena itu dibutuhkan juga, yang jelas agak sulit kalau melakukan penyelidikan dan penyidikan tanpa bantuan digital forensik," kata Yesmil.
Kasus pembunuhan atas Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu memang banyak mendapatkan sorotan masyarakat.
Terjadi pada 18 Agustus lalu, ketika jasad ibu dan anak itu ditemukan tertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.
Terhitung sudah 76 hari kasus itu bergulir, namun kepolisian masih belum juga bisa mengungkap pelaku dan bahkan bungkam.
Berbagai upaya untuk bisa segera menentukan pelaku sebenarnya sudah dilakukan, termasuk pemanggilan 54 saksi hingga autopsi ulang kedua jasad korban.
BIN Ikut Dilibatkan dalam Kasus Subang
Perkembangan penyelidikan atas kasus Subang paling baru adalah pemeriksaan terhadap satu diantara saksi kunci, yakni Muhammad Ramdanu alias Danu (21).
Diketahui keponakan Tuti sekaligus sepupu Amalia itu menjalani pemanggilan selama dua hari berturut-turut.
Dia kembali hadir di Polres Subang pada Jumat (29/10/2021).
Baca juga: Danu Mengaku Kenal dengan Oknum Polisi yang Menyuruhnya Masuk TKP Kasus Subang H+1 Kejadian
Sehari sebelumnya, saksi kunci dalam kasus Subang itu, juga sudah menjalani pemeriksaan selama delapan jam, Kamis (28/10/2021).
Memasuki hari ke-76 kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) bergulir, kepolisian hingga saat ini masih bungkam.
Pelaku yang bertanggung jawab atas perkara yang mendapat banyak sorotan publik tersebut belum juga terungkap.
Sementara, dalam pemeriksaan Danu kemarin dilaporkan sudah ikut melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN).
Hal tersebut dikonfirmasi oleh kuasa hukum Danu, Achmad Taufan.