Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Danu Sebut Lihat 2 Sosok di TKP Kasus Subang, Kades Jalancagak Akui Tak Bisa Pastikan Kebenarannya

Indra Zainal mengaku tidak mengetahui kebenaran kesaksian Danu kepadanya, yang menyebut melihat dua sosok di TKP kasus Subang sebelum penemuan korban.

Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube/indra zainal chanel
Kepala Desa Jalancagak sekaligus keluarga korban pembunuhan di Subang, Indra Zainal Alim, saat memberikan klarifikasi terkait kesaksian Danu soal Banpol dan dua sosok yang dilihatnya di TKP dalam video yang diunggah kanal YouTube indra zainal chanel, Minggu (31/10/2021). Indra Zainal mengaku tidak mengetahui kebenaran kesaksian Danu kepadanya, yang menyebut melihat dua sosok di TKP kasus Subang sebelum penemuan korban. 

“Danu kalau ada yang dia ketahui lebih dari itu tolong dibicarakan jujur kepada pihak penyidik," tambahnya.

Simak videonya dari menit 4.35:

Dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, sosok Danu memang baru-baru ini banyak mendapat sorotan.

Sebagaimana diberitakan, jasad Tuti dan Amalia awalnya ditemukan dalam kondisi tertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus lalu.

Semenjak saat itu, kepolisian melakukan pemeriksaan atas 54 saksi, termasuk Danu, yang banyak memberikan pernyataan-pernyataan baru yang menarik perhatian.

Kasus Subang sudah bergulir selama lebih dari dua bulan ini, tetapi kepolisian belum juga memberikan keterangan lanjutan terkait pelaku.

Krimonolog Ungkap Kesulitan Kasus Subang

Sebelumnya, kepolisian melalui Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengaku kesulitan mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi di Subang, Jawa Barat itu karena tidak ada satu pun saksi yang melihat secara langsung kejadian pembunuhan

Sulitnya penyelidikan guna menemukan pelaku kasus Subang juga diungkapkan oleh seorang kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad), Yesmil Anwar.

Dilansir TribunWow.com dari TribunJabar.id, Yesmil Anwar menyebut peristiwa tragis tersebut sebagai pembunuhan berencana sehingga lebih sulit dipecahkan.

"Ya, memang ini pembunuhan berencana, karena sudah jelas mayatnya tidak dibunuh di situ, TKP-nya bukan di sana, jadi pembunuhan berencana biasanya lebih sulit dalam proses penyelidikannya," ujar Yesmil Anwar saat dihubungi, Sabtu (30/10/2021). 

Dinyatakan pula oleh Yesmil Anwar, dalam mengungkap kasus pembunuhan Tuti dan Amalia terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan

Termasuk diperlukannya sarana serta prasarana yang menunjang, seperti digital forensik.

Di sisi lain, aparat penegak hukum yang profesional juga dibutuhkan.

"Menurut saya, kita agak tertinggal dalam digital forensiknya. Polisi sulit untuk bergerak lebih banyak seperti mengumpulkan saksi, bukti dan sebagainya, karena untuk penegakan hukum selain sudah ada peraturan perundang-undangannya, penegak hukumnya harus profesional dan harus ada fasilitas, sarana prasarana untuk itu," katanya. 

Yesmil Anwar juga menilai bahwa selain adanya ketertinggalan dalam digital forensik, kepolisian juga kesulitan mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian.

Tetapi, pihaknya menyebut dalam perkara kasus Subang, pihak berwenang tidak perlu mengejar pengakuan.

Hal itu karena pengakuan yang diberikan tidak akan membuahkan kebenaran materiil.

"Saya pikir ini tantangan bagi pihak kepolisian, karena diawalnya sudah terlalu menekankan pada pengakuan orang yang disangka, karena memang kalau kejahatannya itu pangkalnya tiga, kekuasaan, uang dan hubungan sosial, mungkin dalam hal ini harus ditelusuri semuanya. Jadi kalau mau diulang lagi (penyelidikannya), tidak jadi masalah," ucapnya. 

Saat ini, diketahui penanganan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah melibatkan penyidik Polres Subang, Polda Jabar, Polda Metro Jaya hingga Bareskrim Mabes Polri.

Langkah tersebut didukung sepenuhnya oleh Yesmil Anwar.

Namun, sekali lagi kriminolog Unpad itu menekankan perlunya dukungan sarana dan prasarana, terutama digital forensik, yang menunjang upaya pengungkapan pelaku.

"Ya, itu bagus sekali. Itu menunjukkan polisi antusias mengungkap ini, tapi kan apa yang dimaksud bantuan itu, apakah orang atau sarana prasarana, karena itu dibutuhkan juga, yang jelas agak sulit kalau melakukan penyelidikan dan penyidikan tanpa bantuan digital forensik," katanya.  (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Berita terkait Pembunuhan di Subang lain

Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul Soroti Pengakuan Danu Lihat 2 Orang saat Pembunuhan Tuti, Kades Ragu : Entah Bohong atau Mengada-ada dan TribunJabar.id dengan judul KASUS SUBANG, Kriminolog Ungkap Masalah yang Dihadapi Polisi, Sarankan Lakukan Hal Ini

Tags:
DanuSubangIndra Zainal AlimPembunuhan di SubangTutiAmalia Mustika RatuYosefYoris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved