Pembunuhan di Subang
Ada Rencana Dipertemukan, Pengacara Ungkap Hubungan Yosef dan Yoris setelah 2 Bulan Kasus Subang
Terutama suami Tuti, Yosef, dan anaknya, Yoris, yang juga merupakan saksi penting dalam kasus ini.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kerenggangan hubungan keluarga korban Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang merupakan ibu dan anak korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat kembali mendapat sorotan.
Pasalnya, setelah sempat dikabarkan membaik, kini kembali dikabarkan renggang.
Terutama suami Tuti, Yosef, dan anaknya, Yoris, yang juga merupakan saksi penting dalam kasus ini.
Baca juga: Setelah Yosef, Hari Ini Giliran Danu yang Kembali Diperiksa Polisi terkait Kasus Subang
Baca juga: 71 Hari Kasus Subang, Pengacara Yosef Tak Ingin Ada Konflik Keluarga, Harap Pelaku Segera Terungkap
"Setelah perjalanan penyidikan yang cukup panjang, tentunya mempengaruhi hubungan dari Pak Yosef bersama anaknya Yoris, terlebih sampai dengan saat ini belum ada penetapan tersangka," ucap Pengacara Yosef, Rohman Hidayat saat dihubungi, Rabu (27/10/2021), seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Sejak awal kasus Subang, hubungan Yoris dan Yosef memang banyak menarik perhatian karena kerenggangannya dan dianggap saling tuduh karena masalah ini.
Rohman juga yang pertama kali mengungkap ini ke publik, kala itu dia menyebut bahwa Yoris tidak ingin berkomunikasi dengan Yosef dan selalu menghindari Yosef.
Bahkan ketika diajak menggunakan pengacara bersama, Yoris sempat menolaknya.
Hingga kini, menurut Rohman, Yoris masih sulit untuk dihubungi oleh ayah kandungnya sendiri, Yosef.
"Kami tahu proses penyelidikan yang berkepanjangan menambah konflik tajam antara Pak Yosef dengan Yoris anaknya yang saling tuding, saling menuduh begitu, kan," katanya.
Sebenarnya kepada media, baik Yosef dan Yoris kerap menyebut ingin memiliki hubungan yang baik antara keduanya.
Baca juga: Istri Muda Yosef Tak Lagi Banyak Disorot dalam Kasus Pembunuhan di Subang, Kuasa Hukum: Sudah Lega
Hal itu juga banyak diharapkan keluarga masing-masing pihak termasuk kuasa hukumnya.
Karena, selama kerenggangan mereka berdua, ada kesan kubu-kubuan dalam penyelidikan kasus ini.
"Besar harapan kami, kondisi Pak Yosef baik kondisi Yoris baik sehingga hubungan keluarga mereka kembali baik, tapi dengan berlarut-larutnya kasus ini tentunya sulit ke arah kebaikan, malah memperpanjang saling kecurigaan," katanya.
Karena itu, Rohman berharap agar kasus ini agar segera terungkap.
Selain bisa menjadi faktor yang bisa memperbaiki hubungan Yosef dan Yoris, dengan ditangkapnya pelaku juga akan membuat kejelasan dan menghalau asumsi publik yang menyudutkan satu pihak.
"Semoga segera ditemukan, segera ditangkap, supaya fitnah kemudian perseturuan sekarang yang terjadi ini dapat diselesaikan," ujar Rohman.
Meski begitu dia yang sudah banyak mengawal kasus-kasus kriminal paham betul bahwa waktu penanganan dari setiap kasus bisa berbeda, dan tidak bisa dijadikan indikator keberhasilan.
Hingga kini pun menurutnya pihak kepolisian masih bekerja dalam upaya mengungkap kasus yang sudah berjalan lebih dari dua bulan ini.
"Saya dari awal menyampaikan masalah waktu tidak bisa menjadi batasan di dalam kasus pembunuhan seperti ini, jadi penyidikan kasus ini tidak dibatasi," ucap Rohman.
"Tapi, ada harapan dari masyarakat luas yang terus melihat kasus ini ingin segera pelakunya segera ditangkap, tentunya saya atas nama klien saya juga berharap pelakunya untuk segera di proses," katanya.
Upaya Dipertemukan
Hubungan Yosef dan anaknya, Yoris sebenarnya sempat dikabarkan membaik.
Mereka berdua diketahui bertemu di bank untuk mengurus rekening korban yang akan digunakan untuk penyelidikan.
Namun, kerenggangan hubungan mereka kembali disinggung oleh Kepala Desa Jalancagak, Subang, Indra Zainal Alim yang menyebut ingin mempertemukan kedua belah pihak.
"Saya juga sudah punya rencana, artinya kapasitas saya berarti sebagai kepala desa," kata Indra dalam kanal Youtube milik Indra, indra zainal chanel, pada Selasa (26/10/2021).
Indra menyampaikan hal itu kepada adik Yosef, Mulyana yang juga mengaku resah dengan anggapan masyarakat terkait hubungan Yosef dan Yoris.
Baik Indra dan Mulyana ingin kembali mempertemukan kedua orang itu agar tidak terjadi salah presepsi di masyarakat yang sudah terlanjur memiliki pikiran bahwa mereka bermusuhan.
Menurut dia sudah sepantasnya, Indra yang menjabat sebagai kepala desa ikut campur dalam permasalahan ini.
Karena Yosef dan korban merupakan warganya yang perlu mendapat perhatiannya.
Dalam waktu dekat dia berencana meminta izin kepada Yoris terkait apa yang dia rencanakan ini.
"Dari posisi keluarga juga nanti saya akan minta izin karena keluarga sekarang sudah punya pengacara," katanya.
Pihak Yoris memang diketahui mulai membatasi diri sejak menggunakan jasa pengacara.
Hal itu dilakukan demi meredam keterangan-keterangan Yoris agar tidak menimbulkan spekulasi liar jika sudah terpublikasi.
Namun, dalam pertemuan ini, Indra berharap agar nuansa yang terjadi adalah kekeluargaan.
Artinya tidak melibatkan kuasa hukum baik dari pihak Yoris dan Yosef.
"Nantinya kita menggunakan kekeluargaan yang lebih dekat," katanya.
"Kita rahasiakan ini di dalam agar keharmonisan terjadi kembali," tambahnya.
Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Berdasarkan pengakuannya, dia datang ke TKP sekitar pukul 07.15 WIB dan tidak menemukan korban.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya, dan dia juga menduga bahwa korban diculik.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida.
Setelah melakukan olah TKP, polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.
Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya
Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Misteri Kasus Subang Belum Terungkap, Kuasa Hukum: Konflik Yosef dan Yoris Bisa Makin Runcing dan Kuasa Hukum Yosef Ungkap Penyebab Kasus Perampasan Nyawa Amalia Subang Belum Terungkap