Terkini Internasional
Upaya Penangkapan Disamakan dengan Pablo Escobar, Gembong Narkoba Kolombia akan Diekstradisi ke AS
Pengedar narkoba paling terkenal dan berbahaya di Kolombia, Otoniel, telah ditangkap dan direncanakan akan segera diekstradisi ke Amerika Serikat.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM – Seorang gembong narkoba paling dicari di Kolombia, Dairo Antonio Usuga, ditangkap oleh angkatan bersenjata pada Sabtu (23/10/2021)
Dilansir TribunWow.com dari Washington Post, Usuga yang lebih dikenal sebagai Otoniel, diduga menjabat sebagai pemimpin kelompok penyelundup narkoba terkenal, Clan del Golfo atau Klan Gulf, setelah menjadi gerilyawan sayap kiri.
Kelompok tersebut mendominasi rute penyelundupan kokain utama, melalui wilayah utara Kolombia.

Baca juga: Berikut Fakta Covid-19 Mu, Varian Asal Kolombia yang Diduga Kebal Vaksin, Kini Ada di 39 Negara
Baca juga: Gempa 8 SR Landa Peru, Getaran sampai ke Ekuador, Brasil, hingga Kolombia
Penangkapan atas Otoniel, disamakan dengan upaya yang dilakukan kepolisian untuk menangkap Pablo Escobar sekitar tiga dekade lalu, oleh Presiden Kolombia Ivan Duque.
“Otoniel adalah pengedar narkoba yang paling ditakuti di dunia, pembunuh polisi, tentara, pemimpin sosial, dan perekrut anak-anak,” kata Duque dalam pesan video.
“Pukulan ini hanya sebanding dengan jatuhnya Pablo Escobar pada 1990-an.”
Otoniel dituduh dengan sederet kejahatan, termasuk mengirim lusinan kokain ke Amerika Serikat (AS).
Dia juga dituduh membunuh petugas polisi, merekrut anak di bawah umur dan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak, kata Duque.
Pemerintah AS bahkan telah menawarkan hadiah sebesar Rp 70,9 miliar untuk membantu menemukan Otoniel.
Biro Narkotika Internasional dan Urusan Penegakan Hukum AS mengatakan, jaringan kriminal Otoniel menggunakan kekerasan dan intimidasi, untuk mengendalikan rute perdagangan narkotika hingga jalur pendaratan rahasia.
Dia mendirikan operasi di wilayah Teluk Uraba yang strategis di Kolombia utara.
Meskipun penangkapan atas Otoniel dikatakan sebagai akhir dari Clan de Golfo oleh Duque, tetapi para analis memperingatkan kemungkinan adanya dampak kekerasan atas perebutan kekuasaan internal kelompok tersebut untuk menggantikan pemimpinnya.
Menurut Direktur Analisis Risiko Kolombia Sergio Guzman, penangkapan pria berusia 50 tahun itu tidak akan banyak mengubah perdagangan narkoba.
“Segera kita akan memiliki gembong lain dan gembong narkoba lain yang mungkin jauh lebih buruk,” katanya.
Selama bertahun-tahun, Otoniel mencoba menghindari penangkapannya dengan berpindah-pindah di wilayah hutan terpencil, hingga akhirnya ditemukan selama operasi di daerah pedesaan di wilayah Uraba Kolombia, Provisi Antioquia.