Terkini Internasional
Merasa Tak Diperhatikan, Seorang Suami yang Mengklaim Sakit Covid-19 Tembak Istrinya hingga Tewas
Seorang suami yang mengklaim menderita Covid-19, menembak mati istrinya karena merasa tak diperhatikan dan didakwa dimasukkan ke rumah sakit jiwa
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM – Pengadilan Inggris menjatuhkan hukuman penahanan di rumah sakit jiwa kepada seorang pria yang menembak istrinya hingga tewas, saat meyakini menderita Covid-19.
Dilansir dari Daily Mail, pria bernama Peter Hartshorne-Jones merupakan penjual senjata dan menggunakan senapan laras ganda untuk membunuh istrinya.
Hartshorne-Jones menembak istrinya, Silke, sebanyak dua kali dari jarak dekat, ketika wanita yang berprofesi sebagai pengacara itu sedang berbaring di tempat tidur dengan piyama di rumah mereka di Barham, Suffolk, Inggris.

Baca juga: Aktor Alec Baldwin Tak Sengaja Tembak Kru hingga Tewas dan Lukai Sutradara saat Syuting Film Rust
Baca juga: Balita 2 Tahun di AS Tembak Ibunya saat Rapat Virtual hingga Tewas, Sang Ayah Didakwa karena Lalai
Menurut pengadilan Ipswich Crown, pasangan itu menggunakan kamar tidur terpisah pada saat kejadian, karena Hartshorne-Jones yang mengklaim tengah mengidap Covid-19 meminta menjaga jarak sosial.
Hakim Martyn Levett mengatakan bahwa motif pembunuhan oleh pria berusia 52 tahun itu masih belum jelas.
Namun, pihaknya mencatat bahwa terdakwa mengeluhkan tidak diberi perhatian yang cukup oleh istrinya ketika dia meyakini menderita virus corona.
Tidak ada bukti klinis yang membuktikan Hartshorne-Jones mengidap Covid-19, kata hakim, yang juga menyebutkan gejala yang muncul pada terdakwa justru memperlihatkan kecemasan berlebihan.
Dua anak pasangan itu berada di rumah dan mendengar ‘suara dentuman’, ketika ayah mereka menembak Silke dua kali pada 3 Mei 2020, sekitar pukul 04.45 waktu setempat.
Anak-anak itu juga dikatakan oleh hakim, telah menyaksikan ‘akibat’ dari penembakan tersebut.
Saat mereka mencari Hartshorne-Jones, mereka justru menemukannya sedang sarapan dan mengatakan dia harus memanggil ambulans.
Terdakwa pelaku kemudian menghubungi kepolisian untuk melaporkan bahwa dia telah menembak istrinya sendiri.
Hartshorne-Jones diduga mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia tidak bermaksud membunuh Silke, dan mengaku tak mengetahui apa yang sudah terjadi pada dirinya.
Silke kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ipswich dalam kondisi kritis, sebelum dinyatakan meninggal pada pukul 06.40 waktu setempat pada hari yang sama, karena luka tembak di dada.
Meskipun Hartshorne-Jones memiliki lisensi untuk secara legal memegang senjata api di rumahnya, terungkap bahwa dia telah berbohong saat mengisi formulir perpanjangan sebelumnya.
Saat itu, dia mengklaim tidak pernah menderita masalah kesehatan mental.