Pembunuhan di Subang
Saat Autopsi Ulang, dr Hastry Sebut Periksa Jari hingga Kuku Jasad Tuti dan Amalia
Jari dan kuku adalah bagian tubuh yang turut diperiksa oleh polisi saat melakukan autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Kemudian dilakukan juga pencocokan antara keterangan keluarga dengan data pada tubuh Tuti serta Amalia.
"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA," ungkap dr. Hastry.
"Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," pungkasnya.
Bocoran Autopsi Ulang serta Hasil Autopsi Pertama
Dikutip TribunWow.com dari TribunnewsBogor.com, meskipun tak secara gamblang menjelaskan, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago membeberkan sedikit soal proses autopsi ulang.
"Jadi, kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).
Kombes Erdi memaparkan, pihak kepolisian akan mendalami bekas-bekas luka yang ada di tubuh korban.
"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.
Selain menyoroti soal luka, detik-detik terakhir kedua korban juga akan terungkap dari proses autopsi ulang tersebut.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucap Kombes Erdi.
Walaupun tak menjawab secara detail, Kombes Erdi mengiyakan jika ada perbedaan pada autopsi pertama dan kedua.
"Yang jelas sudah ada perubahan-perubahan pemikiran dan analisa dari hasil autopsi kemarin," paparnya.
Papan Penggilas
Sebelumnya, Kapolsek Jalancagak, Kompol Supratman sempat menyampaikan hasil autopsi sementara yang dilakukan di RS Sartika Asih Bandung setelah kedua korban ditemukan tewas.
Dia menyebut ibu dan anak itu tewas karena mengalami luka parah di tengkorak kepala.