Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Autopsi Pertama Korban Pembunuhan Subang Janggal, Lilis Curiga Gelagat Keponakan Yosef: Dia Polisi

Lilis selaku kakak sekaligus bibi dari korban pembunuhan di Subang, mengaku curiga terhadap proses autopsi pertama pada jasad Tuti dan Amalia.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube Misteri Mbak Suci
Lilis dan Yanti saat menceritakan firasatnya atas tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Di momen yang sama, Lilis mengungkap kecurigaannya terhadap proses autopsi pertama pada jasad Tuti dan Amalia, Senin (18/10/201). 

TRIBUNWOW.COM - Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, membuat berbagai asumsi berkembang di masyarakat.

Sejumlah saksi kunci kini bahkan telah angkat bicara ke publik terkait kecurigaannya masing-masing terkait kasus yang menewaskan Tuti Suhartini (54) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Tak terkecuali,  kakak kandung Tuti yang bernama Lilis.

Barang-barang polisi bekas autopsi atau membedah jasad Amalia dan Tuti di kasus Subang masih berserakan di sekitar makam korban perampasan nyawa anak dan ibu.
Barang-barang polisi bekas autopsi atau membedah jasad Amalia dan Tuti di kasus Subang masih berserakan di sekitar makam korban perampasan nyawa anak dan ibu. (Tribun Jabar / Dwiky Maulana)

Baca juga: Pentingnya Autopsi Ulang Jasad Ibu dan Anak di Subang, dr Hastry: Tubuh Manusia Itu Petunjuk Emas

Lilis blak-blakan mengungkap kecurigaannya soal hasil autopsi pertama jasad Tuti dan Amalia pada 18 Agustus 2021.

Keduanya langsung diautopsi tak lama setelah jasad Tuti dan Amalia ditemukan terbunuh di dalam bagasi mobil di Dusun Ciseuti, Jalancagak, Subang dalam kondisi mengenaskan.

Namun, menurut Lilis, proses autopsi pertama jasad Tuti dan Amalia hanya berlangsung sebentar.

Tak hanya itu, hasil autopsi juga langsung diumumkan saat itu juga.

Lewat ari Youtube Indra Zainal Channel, Lilis mengaku menaruh curiga atas kejanggalan tersebut.

"Autopsi dari jam 10 sampai jam 12. Cuma 2 jam masuk akal gak coba?" ungkap Lilis diikutip TribunWow.com dari TribunBogor.com, Selasa (19/10/20210).

"Jam setengah 2 udah kesini, ketemu hasilnya," timpal Yanti Jubaedah, menantu Tuti.

Baca juga: Ungkap Mimpi dan Janji Amalia sebelum Jadi Korban Pembunuhan di Subang, Yosef: Gak Bisa Nahan Tangis

Baca juga: Sejumlah Pengurus Jadi Saksi Kasus Subang, Yosef Sebut Kematian Korban Tak terkait Yayasan Keluarga

Bukan tanpa alasan Lilis menaruh curiga pada proses autopsi pertama.

Padahal menurut informasi yang beredar, autopsi membutuhkan beberapa waktu hingga diumumkan hasil.

"Denger-dengar kata orang, autopsi itu bisa tiga harian," ucap Lilis.

"Katanya paling besok hasilnya, gak mungkin malam ini datang," imbuh Yanti istri Yoris menimpali.

Soroti Sikap Keponakan Yosef

Terkait hal tersebut, Lilis juga mengungkapkan kejanggalan yang lain.

Ia merasa dicegah oleh keponakan Yosef ketika ingin ikut pergi ke rumah sakit menunggu hasil autopsi.

Keponakan Yosef tersebut merupakan anak dari Mulyana, adik Yosef disebutkan merupakan anggota polisi.

"Anaknya pak Mulyana, adiknya Yosef, itu jadi polisi. Saya curiganya itu," ucap Lilis,

"Gak jadi, pas saya mau jadi saksi pas autopsi gak dibolehin. Katanya ngapain sih," tambahnya.

Baca juga: Yoris dan Danu Gandeng 9 Pengacara Terkenal dalam Kasus Pembunuhan di Subang, Terungkap Ini Alasanya

Atas kecurigaan itu, Lilis mengaku ingin agar polisi melakukan autopsi ulang pada jasad Tuti dan Amalia setelah kedua korban dimakamkan.

Namun, jika harus autopsi ulang, maka makam Tuti dan Amalia harus dibongkar ulang.

Ketika mengungkapkan kepada keluarga Yosef agar jasad Tuti dan Amalia diautopsi ulang, Lilis mengaku sempat ditertawakan.

"Dulu tuh udah pengen bongkar makam Enung (Tuti). Tapi diketawain. Apa barang buktinya? Lah kenapa tanya saya, saya juga gak tahu," ucap Lilis.

Yosef Sempat Telpon Sambil Marah

Seorang saksi mata melihat Yosef, suami Tuti Suhartini (56) sekaligus ayah Amalia Mustika Ratu (23), sempat menelepon sambil marah-marah di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan di Subang, Jawa Barat.

Ketua RT setempat, Dede, menyebutkan ada satu orang saksi bernama Wawan yang mengaku melihat aksi Yosef tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari TribunnewsBogor.com, Dede menceritakan saat berada di TKP, dia diminta untuk mengumpulkan sejumlah saksi oleh kepolisian.

Hal itu diungkapkan Dede kepada Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim.

Dalam kesempatan itu, terdapat saksi lain yaitu Ujang.

Dede dan Ujang diketahui menjadi dua orang pertama yang dihubungi Yosef pada hari kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang pada 18 Agustus lalu.

Ketika itu, Yosef langsung memanggil Ujang saat melihat rumahnya dalam kondisi berantakan dan terdapat bercak darah.

Ujang yang juga melihat kondisi rumah Yosef yang tidak seperti biasanya, lantas melaporkannya kepada Dede sebagai Ketua RT.

Dede kemudian datang dari arah belakang rumah Yosef.

Pria itu mengaku melihat genangan darah di pintu belakang rumah tersebut serta dekat mobil Alphard.

Diketahui jasad ibu dan anak yang terbunuh dalam kasus Subang, yakni Tuti dan Amalia, ditemukan bertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat.

Baca juga: Terkait Kasus Subang, Ahli Forensik Sebut Dapat Informasi dari Masyarakat di Medsos: Sangat Membantu

Jasad keduanya disebutkan kepolisian diseret melalui pintu belakang rumah menuju ke mobil Alphard tersebut.

Di hadapan Indra Zainal, Dede menceritakan diminta oleh kepolisian untuk mengumpulkan sejumlah saksi.

Dia menyebutkan adanya sosok saksi Wawan yang melihat Yosef marah-marah.

“Sok atuh Wan saurkeun anu nelepon enjing-enjing Pak Yosef teh, kumaha kronologina ka Pak Aep (polisi),” ujar Dede.

Kepada Dede, Wawan bercerita melihat Yosef marah-marah sambil menelepon seseorang.

Namun, diakuinya dirinya tak mengetahui siapa yang sedang berbincang dengan Yosef tersebut.

“Sanes Pak RT, tah Mang Ujang oge ngupingnya, abdi ti parapatan narik muatan arah ka kulon duka ka Jambu duka ka Ciseuti, ninggal Pak Yosef di SD Sawo ekeur nelepon ambek-ambekan, duka cenah nelepon saha-sahana mah,”

(Bukan Pak RT, kata Wawan, Ujang juga mendengar, saya dari perempatan jalan narik muatan ke arah jalan Jambu dan Ciseuti, melihat Pak Yosef di SD Sawo sedang menelepon sambil marah-marah, saya tidak tahu ia menelpon siapa),” kata Dede.

Saat itu, Wawan sebenarnya ingin menghampiri Yosef, kata Dede.

Tetapi niat tersebut diurungkan karena melihat suasanya saat itu tidak mengenakkan dan langsung mengajak Dede ke Polres Subang.

Awalnya, Dede mengira Wawan melihat aksi Yosef itu setelah melaporkan kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia.

Tetapi, Dede menyebutkan ternyata kejadian itu dilihat oleh Wawan sebelum Yosef melapor ke polisi.

Dede kemudian mengira bahwa Yosef sudah berada di sekitar TKP sejak pagi-pagi karena kesaksian Wawan tersebut.

“Jadi eta mah sateacan narik abdi, berarti enjing keneh, (jadi kejadian itu sebelum Wawan mengantarkan saya, berarti Yosef ada masih pagi-pagi),” ujar Dede. (TribunWow.com/Rilo/Alma)

Baca artikel lainnya

Artikel ini telah diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul Curigai Hasil Autopsi Pertama Jasad Tuti, Kakak Korban Sempat Ditertawakan Ponakan Yosef: Dia Polisi, Terkuak Aksi Yosef Sebelum Lapor Pembunuhan Subang, Suami Mendiang Tuti Marah-marah Sambil Telepon dan Surya.co.id dengan judul Yosef Minta Satu Kesempatan Jelang 2 Bulan Pembunuhan di Subang, Ingin Jalani Hidup dengan Keluarga

Sumber: TribunWow.com
Tags:
AutopsiSubangJawa BaratTuti SuhartiniAmalia Mustika RatuYosef
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved