Terkini Internasional
Media Asing Soroti Warga Jakarta Takut Jika Ingin Keluhkan Suara Azan yang Dinilai Terlalu Keras
Media asing menerbitkan laporan seorang warga Jakarta yang takut untuk mengeluhkan suara azan yang dinilainya terlalu keras hingga ganggu kenyamanan.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM – Kantor berita internasional yang berpusat di Prancis, AFP, menerbitkan artikel tentang warga Jakarta yang takut menyampaikan keluhannya atas suara azan, yang dinilainya terlalu keras hingga mengganggu kenyamanan.
Artikel yang berjudul ‘Piety or noise nuisance? Indonesia tackles call to prayer volume backlash’ tersebut, kemudian dikutip beberapa media asing lain, seperti The Times of India, France24 dan The Straits Time.
AFP melakukan wawancara dengan seorang wanita Muslim berusia 31 tahun dengan nama samaran, Rina.

Baca juga: 35 Masjid di Cologne Jerman Kini Boleh Azan Pakai Pengeras Suara, Wali Kota: Tanda Kami Menghormati
Baca juga: Kelompok Syiah Afghanistan Putus Asa, ISIS-K Klaim Bom Bunuh Diri di Masjid Kunduz saat Salat Jumat
Dalam laporannya, Rina menceritakan dirinya terbangun setiap pukul 03.00 pagi karena dikagetkan oleh pengeras suara masjid di pinggiran Jakarta yang terlalu nyaring.
Rina menyebutkan mengidap gangguan kecemasan hingga membuatnya sulit tidur dan merasa mual ketika makan, tetapi dia juga mengaku terlalu takut untuk menyampaikan keluhannya karena khawatir akan ancaman penjara atau pun penyerangan.
AFP menuliskan dalam artikelnya bahwa keluhan terkait suara azan di Indonesia dinilai sensitif dan dapat berujung pada tuduhan penistaan agama, yang memiliki ancaman hukuman hingga lima tahun penjara.
“Tidak ada yang berani mengeluh tentang hal itu di sini,” kata Rina.
“Pengeras suara tidak hanya digunakan untuk azan tetapi mereka juga menggunakannya untuk membangunkan orang 30-40 menit sebelum waktu salat subuh,” tambahnya.
Rina juga mengatakan sudah menahan kebisingan itu selama enam bulan dan merasa telah berada di titik puncaknya.
Menurut AFP, telah terjadi peningkatan keluhan di media sosial tentang pengeras suara yang bising.
Namun, kurangnya anominitas dan ketakutan para pelapor, membuat tak adanya data statistik resmi terkait jumlah orang yang mengeluhkan hal serupa.
Ada sekitar 750 ribu masjid di seluruh Indonesia, sementara di tiap tempat yang berukuran sedang saja dapat memiliki selusin pengeras suara eksternal, yang digunakan untuk mengumandangkan azan lima kali sehari.
Bagi Rina, gangguan malam hari memengaruhi kesehatannya.
“Saya mulai mengalami insomnia, dan saya didiagnosa mengalami gangguan kecemasan setelah selalu terbangun. Sekarang saya berusaha membuat diri saya selelah mungkin, sehingga saya bisa tidur di tengah kebisingan,” jelasnya.
Dewan Masjid Indonesia (IMC) disebutkan sudah mengetahui masalah itu dan mengerahkan tim untuk menangani sistem pengeras suara masjid di seluruh Indonesia.
Baca juga: Bom Meledak di Masjid Kabul saat Upacara Pemakaman Ibu Juru Bicara Taliban, 5 Orang Tewas
Baca juga: Fakta Viral Penampakan Awan Berbentuk Mirip Manusia di Atas Kubah Masjid, Ternyata Fenomena Ini
Jusuf Kalla sebagai Ketua IMC memperkirakan sekitar separuh masjid di Indonesia memiliki akustik yang buruk, yang memperparah masalah kebisingan.
“Ada kecenderungan untuk menyetel volume tinggi agar azan dapat didengar oleh jamaah sebanyak mungkin dari jarak jauh karena mereka menganggapnya sebagai simbol keagungan dalam Islam,” jelas koordinator program akustik IMC, Azis Muslim.
Organisasi tersebut berjuang untuk meminimalkan ketegangan masyarakat dengan layanan gratis dari pintu ke pintu untuk memperbaiki sistem suara.
IMC juga menawarkan pelatihan dengan sekitar 7.000 teknisi bekerja dalam proyek tersebut dan telah memperbaiki audio di lebih dari 70 ribu masjid.
AFP juga mengutip pernyataan dari seorang Ketua Masjid Al-Ihkwan Jakarta, Ahmad Taufik, yang menyebutkan meski program IMC itu tidak wajib, tetapi dirinya memanfaatkannya karena ingin memastikan keharmonisan sosial.
“Suaranya sekarang lebih lembut. Dengan begitu tidak akan mengganggu orang-orang di sekitar, apalagi kami memiliki rumah sakit di belakang masjid,” katanya.
Artikel yang diterbitkan AFP juga menyebutkan beberapa contoh kasus soal kemarahan warga jika ada pihak yang mengeluhkan suara azan yang terlalu bising.
Pada 2018, seorang wanita penganut agama Buddha, Meiliana, dipenjara setelah mengeluhkan suara azan yang begitu keras.
“Sakit telingaku,” katanya.
Ratusan pengunjuk rasa membakar hampir selusin kuil Buddha di Tanjung Balai Sumatera Utara seusai Meiliana mengemukakan kritiknya tersebut.
Ibu dari empat anak itu lalu dipenjara selama 18 bulan pada 2018.
Mantan Wakil Presiden Indonesia, Boediono, juga sempat menghadapi kecaman publik ketika dia menyarankan pembatasan volume azan pada 2012.
Kemudian, seorang aktris dan influencer Indonesia, Zaskia Mecca, yang memiliki 19 juta pengikut di Instagram, dikecam pengguna media sosial setelah mengkritik volume masjid selama bulan suci Ramadhan pada awal 2021 lalu.
Baru-baru ini, pada Mei 2021, sekelompok massa yang marah mendatangi kompleks perumahan mewah di dekat Jakarta, seusai salah satu warga meminta pengeras suara masjid setempat dijauhkan dari rumahnya.
Saat itu, polisi dan militer terpaksa turun tangan, dan pria itu secara terbuka meminta maaf melalui media sosial untuk memadamkan kemarahan.
Sementara itu, Rina bersikukuh tidak akan mengadukan keluhannya.
“Kasus (ibu yang dipenjara) menunjukkan kepada kita bahwa melaporkannya tidak akan membawa apa-apa selain bencana,” katanya.
“Saya tidak punya pilihan selain hidup dengannya. Atau menjual rumah saya.”
AFP mengutip pernyataan Ali Munhanif, seorang akademisi dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah di Jakarta, yang mengatakan orang Indonesia sering bereaksi marah terhadap keluhan seperti itu, karena mereka salah mempercayai pengumuman pengeras suara sebagai persyaratan agama daripada ekspresi budaya.
“Inilah yang terjadi ketika kemajuan teknologi bertemu dengan ekspresi keagamaan yang berlebihan. Jika azan dibiarkan begitu saja atau tidak diatur, maka bisa mengganggu kerukunan sosial,” tambahnya. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita Terkini Internasional lain