Breaking News:

Terkini Daerah

Cerita Pedagang Cabai yang Jadi Tersangka seusai Dianiaya Preman, Sempat Ditawari Uang Damai Segini

Kepada Najwa Shihab, ibu pedagang cabai yang jadi tersangka setelah dianiaya preman curhat tentang apa yang dialaminya.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Mata Najwa
Liti Wari Iman Gea, pedagang cabai yang dianiaya preman diundang ke Mata Najwa, Kamis (14/10/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Peristiwa dugaan penganiayaan yang dialami oleh pedagang cabai di Pasar Gambir, Deli Serdang, bernama Liti Wari Iman Gea viral menjadi sorotan.

Gea ditetapkan sebagai tersangka setelah cekcok dan dianiaya oleh preman Pasar Gambir.

Korban ditetapkan sebagai tersangka seusai dihajar preman yang memintanya uang Rp 500 ribu.

Liti Wari Gea, pedagang sayuran yang berada di pajak Gambir saat dianiaya oleh preman, Minggu (5/9/2021) lalu.
Liti Wari Gea, pedagang sayuran yang berada di pajak Gambir saat dianiaya oleh preman, Minggu (5/9/2021) lalu. (HO/Tribun-Medan.com)

Baca juga: Fakta Baru Kasus Pedagang Jadi Tersangka seusai Dianiaya Preman, Kapolsek Kena Imbas hingga Dicopot

Penggalan video baku hantam antara Gea dan preman sempat viral di berbagai media sosial.

Diundang di acara Mata Najwa, Gea menceritakan bahwa insiden kekerasan yang dialaminya itu terjadi pada 5 September lalu.

Saat itu, dirinya baru pulang bersama sang suami dari belanja untuk keperluan jualan di Pasar Gambir, Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Karena sempat melawan, Gea ditendangi dan dipukuli oleh sejumlah preman yang memintanya uang.

Akibatnya, ia babak belur dan sempat dirawat 2 hari satu malam di rumah sakit.

Kepada Najwa Shihab, Gea menceritakan awal mula dirinya ditetapkan sebgai tersangka.

Setelah insiden penganiayaan, Gea langsung melapor ke Polsek Percut Sei Tuan.

Di sana, Gea awalnya disambut dengan baik.

"Waktu itu kami pergi melapor diterima baik kami di situ. Terus diambil laporan, datanglah satu orang polisi dibilangnya, tahu kamu pelaku itu?" ujar Gea dikutip TribunWow.com dari YouTube Mata Najwa, Kamis (14/10/2021).

"Nama pelaku itu tidak tahu, Pak. Tapi muka pelaku itu tahu."

Baca juga: Tangis Ibu Pedagang Pasar Jadi Tersangka seusai Babak Belur Dihajar 4 Preman: Di Mana Keadilan?

Baca juga: Hotman Paris Unggah Video Pengalaman Hercules Jadi Preman Paling Ditakuti: Setiap Malam Saya Dibacok

Kepada polisi, Gea lalu menunjukkan video penganiayaan terhadap dirinya.

Dari situ, ia baru mengetahui bahwa terduga preman yang menganiayanya bernama Beny.

"Dibilangnya polisi, ini si Beny. Kami langsung disuruh mengambil visum di rumah sakit," ujarnya.

Ibu paruh baya pedagang cabai itu lalu diminta untuk mengambil visum.

Saat kembali lagi ke Polsek, ia sudah diberitahu bahwa terlapor Beny juga sudah datang ke kantor polisi tersebut.

"Dibilang polisi ini, si Beny sudah datang. terus dibilagnya sama suamiku dan family kami, tak usah kau masuk ke sini, di teras saja situ kalian," ujar Gea.

Gea tak menampik bahwa dirinya empat didatangi seseorang untuk minta damai.

Meski ditawari uang damai sebesar 15 juta, ia menolak lantaran ingin pelaku diproses terlebih dahulu.

"Kubilang aku mau damai, tapi harus ditangkap orang itu dulu, bawa ke kator polisi."

"Nanti kalau sudah sampai sama Kapolsek, di situ kita bicarakan.

"Pokoknya aku mau bikin keadilan, karena harus ditangkap itu orang yang tiga orang lagi," sambungnya.

Namun pada keesokan harinya, Gea tiba-tiba mendapat surat dari kantor polisi.

Betapa terkejutnya, Gea ternyata justru ditetapkan sebagai tersangka.

"Terus kubaca surat itu, ditulis di situ tersangka. Kubilang kenapa aku bisa tersangka," ucapnya dengan suara parau.

Saat itu juga, Gea menangis hingga jatuh pingsan karenna trauma.

Setelah siuman, ia pun curhat di media sosial dan memviralkan kasus yang dialaminya.

Baca juga: Tak Takut Viral saat Palak Penjual Buah, Preman di Medan Dibebaskan Polisi seusai Diciduk

Simak videonya mulai menit ke 5.30:

Korban Ditendangi dan Dikeroyok

Pada video yang beredar nampak korban sudah berteriak histeris ketika menerima perlakuan kasar pelaku.

Bahkan saat korban sudah tersungkur ke tanah, pelaku tetap tega melakukan penganiayaan kepada korban.

Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, sang perekam juga tak luput dari intimidasi pelaku yang meminta agar aksi kekerasan yang dilakukannya tidak direkam.

"Udah kau matikan?" Tanya seorang pria berkaus hitam.

Lalu yang merekam mencoba meyakinkan meski terus melanjutkan rekaman.

Korban bercerita, sebelum dihajar ia sempat didatangi oleh para pelaku yang diketahui dipimpin preman bernama Beny.

Beny dan rekan-rekannya sempat meminta agar korban membayar Rp 500 ribu sebelum boleh berjualan sayur di pajak Gambir.

Korban pada awalnya menolak untuk membayar uang ke pelaku.

Kemudian pelaku pergi lalu kembali lagi satu jam kemudian.

Ketika kembali menghampiri korban, pelaku meminta korban untuk berhenti berjualan dan pergi dari pasar.

"Datang dia. Tak usah kau kasih becakmu disitu. Jangan jualan disitu, bikin macet saja," kata korban menirukan ucapan pelaku saat itu, Selasa (7/8/2021).

Tak hanya diusir, korban pada akhirnya menjadi korban penganiayaan pelaku sambil dimaki-maki.

"Langsung ditendangnya aku dua kali disitu. Disitulah dipanggil teman-temannya dikeroyok aku disitu, temannya semua," ungkap korban.

Penganiayaan juga menimpa anak perempuannya. Ia mengalami memar di wajah kanan, hidung dan punggungnya.

Setelah menjadi korban penganiayaan, korban langsung melapor ke pihak kepolisian.

Ia membuat laporan dengan LP/B/1739/IX/2021/SPKT Polsek Percut Sei Tuan/Polrestabes Medan/ Polda Sumatera Utara.

Laporan tersebut tertanggal 5 September 2021 dengan terlapor Beny.

"Minta supaya ditangkap. Masa aku dikeroyok laki-laki," kata korban. (TribunWow.com/Rilo)

Berita viral lainnya

Sebagian artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com dengan judul KRONOLOGI Wanita Pedagang Sayur Dikeroyok Preman karena Menolak Bayar Rp 500 Ribu

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PedagangNajwa ShihabTersangkaPenganiayaanPreman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved