Breaking News:

Terkini Daerah

Tangis Ibu Pedagang Pasar Jadi Tersangka seusai Babak Belur Dihajar 4 Preman: Di Mana Keadilan?

Liti Wari Iman Gea, seorang pedagang di Pasar Gambir, Medan, menangis menceritakan nasib tragis yang menimpanya.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
HO/Tribun-Medan.com
Liti Wari Gea, pedagang sayuran yang berada di pajak Gambir saat dianiaya oleh preman, Minggu (5/9/2021) lalu. 

TRIBUNWOW.COM - Liti Wari Iman Gea, seorang pedagang di Pasar Gambir, Medan, menangis menceritakan nasib tragis yang menimpanya.

Dilansir TribunWow.com, Liti ditetapkan sebagai tersangka seusai dihajar empat preman yang memintanya uang Rp 500 ribu beberapa waktu lalu.

Tangis Liti pun tak terbendung merasa tak mendapat keadilan.

Ia yang yang babak belur dipuluki preman beberapa waktu lalu, kini terancam hukuman penjara.

Hal itu diungkap Liti dalam kanal YouTube tvOneNews, Minggu (10/10/2021).

Liti Wari Gea (kanan), pedagang sayuran yang berada di pajak Gambir saat dianiaya oleh preman bernama Beny (kiri), Minggu (5/9/2021) lalu. Terbaru, Beny selaku pelaku penganiayaan justru melaporkan balik korban gara-gara memberontak saat dipukuli.
Liti Wari Gea (kanan), pedagang sayuran yang berada di pajak Gambir saat dianiaya oleh preman bernama Beny (kiri), Minggu (5/9/2021) lalu. Terbaru, Beny selaku pelaku penganiayaan justru melaporkan balik korban gara-gara memberontak saat dipukuli. (HO/Tribun-Medan.com)

Baca juga: Tak Takut Viral saat Palak Penjual Buah, Preman di Medan Dibebaskan Polisi seusai Diciduk

Baca juga: Hotman Paris Unggah Video Pengalaman Hercules Jadi Preman Paling Ditakuti: Setiap Malam Saya Dibacok

Dalam kesempatan itu, Liti membantah telah menganiaya preman-preman tersebut.

"Enggak ada sama sekali, saya perempuan gimana bisa menghajar pria itu?," ujar Liti.

"Enggak ada sama sekali, cuma tanganku menghalangi tangan sama kaki orang itu."

Seusai kejadian, Liti mengaku langsung melapor ke polisi.

Namun, di sana menurutnya ada seorang polisi yang mengenal preman yang menghajarnya.

"Pertama dapat surat panggilan dengan anakku, kami hadiri," ungkapnya.

"Kemudian dapat surat tersangka, di situ waktu ku terima surat panggilan langsung trauma aku."

Seusai ditetapkan sebagai tersangka, Liti langsung jatuh pingsan.

Ia merasa tak mendapat keadilan.

Pasalnya, saat itu Liti lah yang babak belur dihajar para preman.

Halaman
1234
Tags:
PedagangTersangkaPreman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved