Virus Corona
Masuk Kategoris Disabilitas, Penderita Long Covid di Amerika Dapat Jaminan Sosial dan Hak Istimewa
Berdasar hal itu, baik pelajar atau pekerja akan mendapat jaminan sosial dan hak istimewa dalam aktivitasnya.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
“Anda membutuhkan jejak longitudinal di sana, dan itu bisa lebih sulit untuk didokumentasikan.”
Cara terbaik untuk membuat catatan gejala Anda adalah dengan membaginya dengan dokter Anda dan meminta mereka mendokumentasikan apa yang sedang terjadi.
Sebelumnya, pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pada peringatan 31 tahun Undang-Undang Penyandang Disabilitas Negara Amerika Serikat.
"Banyak orang Amerika yang tampaknya pulih dari virus masih menghadapi tantangan yang masih ada, seperti masalah pernapasan, kabut otak, sakit kronis, dan kelelahan," kata Presiden Joe Biden, dikutip dari US News pada Senin (26/7/2021).
"Kondisi ini terkadang bisa, terkadang naik ke tingkat kecacatan."
Sejalan dengan pengumuman pemerintah, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Departemen Kehakiman dan Departemen Tenaga Kerja semuanya telah merilis panduan terkait sumber daya mengenai disabilitas dan long Covid.
Panduan baru dari Department of Health & Human Services (HHS) dan menjelaskan bahwa long Covid dapat masuk kategori disabilitas yang berada di bawah naungan Asosiasi Disabilitas Amerika Serikat (ADA).
Menurut situs HHS, ada beberapa gejala yang masuk dalam kategori long Covid, yaitu:
1. Kelelahan atau fatigue,
2. Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi (kadang-kadang disebut "kabut otak")
3. Sesak napas atau kesulitan bernapas
4. Sakit kepala
5. Pusing saat berdiri
6. Jantung berdetak cepat atau berdebar (dikenal sebagai jantung berdebar-debar)
7. Sakit dada dan batuk