Terkini Daerah
Pihak SMP di Palembang Bantah Siswanya Meninggal karena Vaksin: Sudah Lebih dari 2 Pekan
Madon (14) tiba-tiba ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di bawah jembatan. Keluarga sebut korban sakit-sakitan semenjak menerima suntikan vaksin.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Siswa sekolah menengah pertama (SMP) bernama Muhammad Madon (14) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di bawah Jembatan Karang, Jalan Merdeka, Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin (11/10/2021).
Sebelum meninggal, kondisi Madon disebut keluarga terus mengalami penurunan pasca vaksinasi.
Namun pihak sekolah memastikan penyebab kematian Madon bukanlah karena proses vaksinasi.
Baca juga: Jatuh Sakit seusai Vaksin, Siswa SMP Ditemukan Tewas, Keluarga Sebut Sudah Sakit-sakitan 4 Hari
Baca juga: Siswa SMA di Jember Meninggal 1 Minggu seusai Vaksin Covid-19, Ini Hasil Investigasi Dinkes
Dikutip TribunWow.com dari TribunSumsel.com, hal ini disampaikan oleh Kepala SMP Tri Dharma, Tri Wahyuningsih.
Tri Wahyuningsih mengiyakan jika Madon baru saja menerima vaksinasi pada tanggal 22 September 2021 kemarin.
Ada sekira 200 murid SMP Tri Dharma yang mengikuti proses vaksinasi pada saat itu.
"Benar Madon siswa kami. Dan kami sudah melaksanakan vaksinasi di sekolah sudah dari tanggal 22 September lalu, dibantu Puskesmas Makrayu dan Polsek IB II, " kata Tri Wahyuningsih saat dikonfirmasi lewat telepon, Senin (11/10/2021).
Tri Wahyuningsih menyampaikan, ada jarak dua minggu antara drop-nya kesehatan Madon dan penerimaan vaksinasi.
"Jadi tidak mungkin almarhum drop gara-gara vaksin, " tegasnya.
Tri Wahyuningsih juga mengaku sempat bertemu dengan Madon pada Jumat kemarin dan yang bersangkutan nampak sehat seperti biasa.
Ayah Korban: Tidak Bilang Mau Vaksin
Menurut pengakuan keluarga korban, kondisi kesehatan Madon memburuk seusai menerima suntikan vaksin di sekolahnya.
Dikutip TribunWow.com dari SRIPOKU.com, korban terakhir pamit tengah malam ke luar rumah hendak cari angin.
Kemudian ia tidak kunjung pulang hingga pagi hari ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
"Anak saya memang sedang sakit, semalam itu sempat minta dipasangkan koyo di kepalanya," ujar Kina (40) selaku ibu korban.
Baca juga: 3 Anak di Lutim Bantah Dicabuli Ayahnya, Justru Ceria Bermain di Pangkuan Terduga Pelaku