Breaking News:

Virus Corona

WHO Terbitkan Definisi Klinis dari Long Covid, Sebut 3 Gejala yang Paling Sering Terjadi

Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi telah menerbitkan definisi klinis dari fenomena long Covid. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
health.clevelandclinic.org/
Ilustrasi sampel virus Covid-19. WHO menerbitkan definisi klinis long Covid yang berbeda dengan CDC. 

TRIBUNWOW.COM - Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi telah menerbitkan definisi klinis dari fenomena long Covid. 

Berbeda dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), WHO menetapkan bahwa jarak minimal bisa disebut long Covid adalah jika penyintas mengalami gejala minimal selama dua bulan. 

"Kondisi post Covid-19 terjadi pada individu dengan riwayat kemungkinan atau terkonfirmasi Infeksi SARS-CoV-2, biasanya 3 bulan sejak awal Covid-19 dengan gejala, yang berlangsung selama minimal 2 bulan dan tidak dapat dijelaskan dengan diagnosis alternatif," tulis situs resmi WHO, Jumay (6/10/2021).

Baca juga: Ahli Peringatkan Masalah Jantung bagi Penyintas Covid-19, Bisa Terjadi pada Anak

Baca juga: Long Covid pada Anak Bisa Bertahan hingga 3 Bulan, Kenali Risiko dan Gejala yang Sering Terjadi

Dalam mendefinisikan long Covid, WHO juga menyebut tiga gejala yang dikatakan paling sering terjadi. 

Gejala tersebut termasuk kelelahan, sesak napas, dan disfungsi koginitif.

Dilansir dari situs Persatuan Bangsa-Bangsa (UN), dijelaskan bahwa dalam sebuah dokumen yang menyebut alasan untuk membuat definisi kasus klinis standar global.

WHO mengatakan bahwa kurangnya kejelasan di antara para profesional kesehatan tentang kondisi tersebut telah memperumit upaya dalam memajukan penelitian dan pengobatan.

Dalam mengeluarkan definisi tersebut, WHO mencatat bahwa sebagian besar pasien yang menderita Covid-19 sembuh total.

Meskipun beberapa menderita efek jangka panjang pada beberapa sistem tubuh, termasuk sistem paru, kardiovaskular dan saraf, serta efek psikologis.

Dijelaskan juga bahwa long Covid atau post Covid dapat terjadi terlepas dari tingkat keparahan awal infeksi, yang artinya bahkan pasien tanpa gejala sekalipun dapat mengalami fenomena tersebut.

Mereka juga lebih sering terjadi pada wanita, usia paruh baya, dan pada mereka yang menunjukkan lebih banyak gejala pada awalnya.

Perwakilan WHO, Dr Diaz mengatakan ini akan membantu dokter dan petugas kesehatan mengenali pasien dan memulai mereka dengan perawatan yang tepat. dan intervensi dan jalur perawatan.

Dr Diaz juga berharap para pembuat kebijakan dan sistem kesehatan akan membuat dan menerapkan model kesehatan terpadu untuk merawat pasien ini.

Meski sudah ada beberapa tes untuk infeksi awal Covid-19, belum ada solusi untuk kondisi pasca Covid-19, dan masih belum jelas persis apa pemicunya pada penderita.

Karena bisa jadi ada pasien yang tidak menyadari mengalami Covid-19 dan kemudian mengalami long Covid. 

Berbeda dari CDC

CDC telah lama membuat penjelasan tentang long Covid. 

Dalam situs resminya, mereka mendefinisikan long Covid sebagai penyintas Covid-19 yang mengalami gejala selama minimal empat minggu.

"Kondisi post Covid adalah berbagai masalah kesehatan baru, kembali, atau berkelanjutan yang dapat dialami orang empat minggu atau lebih setelah pertama kali terinfeksi virus penyebab Covid-19."

"Bahkan orang yang tidak memiliki gejala Covid-19 dalam beberapa hari atau minggu setelah terinfeksi dapat memiliki kondisi post Covid. Kondisi ini dapat muncul sebagai jenis dan kombinasi masalah kesehatan yang berbeda untuk jangka waktu yang berbeda," dikutip dari situs resmi CDC.

Perbedaan definisi tersebut nampaknya hanya ada di masalah minimal durasi gejala yang dirasakan penyintas Covid-19

Sedangkan masalah lainnya, CDC hampir senada dengan WHO

"Beberapa orang mengalami serangkaian gejala baru atau berkelanjutan yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah pertama kali terinfeksi virus penyebab Covid-19."

"Tidak seperti beberapa jenis kondisi post Covid lain yang cenderung hanya terjadi pada orang yang pernah sakit parah, gejala ini dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengidap Covid-19, meskipun penyakitnya ringan, atau tanpa gejala awal," kata CDC.

CDC juga menyebut banyak gejala yang bisa terajadi pada penderita long Covid. 

Bahkan gejala perubahan siklus menstruasi pada wanita yang baru-baru saja diketahui.

Berikut sejumlah gejala yang tercatat di CDC:

1. Kesulitan bernapas atau sesak napas

2. Kelelahan atau fatigue

3. Kondisi yang memburuk setelah aktivitas fisik atau mental (juga dikenal sebagai malaise pasca-aktivitas)

4. Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi (juga biasa disebut sebagai kabut otak)

5. Batuk

6. Sakit dada atau perut

7. Sakit kepala

8. Detak jantung cepat atau berdebar (juga dikenal sebagai jantung berdebar-debar)

9. Nyeri sendi atau otot

10. Perasaan tertusuk jarum

11. Diare

12. Masalah tidur

13. Demam

14. Pusing saat berdiri (kepala terasa ringan)

15. Ruam

16. Perubahan suasana hati

17. Kehilangan atau perubahan bau atau rasa

19. Perubahan siklus menstruasi

20. Efek Multiorgan dari Covid-19 

(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
WHOCovid-19Virus CoronaKesehatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved