Breaking News:

Virus Corona

Efektif untuk Pasien Isolasi Mandiri, Ini Kata Pakar soal Manfaat Molnupiravir untuk Covid-19 Parah

Namun kabarnya obat tersebut tidak efektif untuk pasien bergejala berat atau pasien yang sudah mengalami sakit parah karena Covid-19. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kompas TV
Ilustrasi obat Molnupiravir. Pakar dari Indonesia menyambut baik obat oral pertama untuk terapi Covid-19. 

Mengubah Pandemi

Dilansir dari The Fortune, dijelaskan bahwa obat ini merupakan antivirus yang dimaksudkan untuk meredakan gejala dan memperpendek durasi infeksi virus.

Mereka bekerja dengan mengganggu kemampuan virus untuk bereplikasi dan menyebar di dalam tubuh.

“Jika Anda memiliki kunci metafora untuk digunakan dalam replikasi virus ini, Anda dapat menghambat kemampuan virus untuk menyebar secara eksponensial,” jelas Ashwin Balagopal, seorang dokter penyakit menular di Universitas Johns Hopkins.

Obat itu tampaknya efektif melawan setidaknya tiga varian, termasuk Delta. Merck mengumumkan temuan tersebut dalam siaran pers pada Jumat (1/10/2021).

Nantinya, Molnupiravir akan diminum dua kali sehari selama lima hari berturut-turut sejak pasien dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Dalam uji coba Fase III Merck, semua peserta mulai meminum pil dalam lima hari pertama gejala.

“Tujuan dari antivirus oral adalah Anda dapat mempersingkat perjalanan penyakit dengan merawat orang lebih awal, mencegah mereka dari keharusan pergi ke rumah sakit, dan berpotensi meredakan penyakit sejak dini bagi jutaan orang,” kata Balagopal.

Individu dengan gejala Covid kemungkinan akan membutuhkan hasil tes positif untuk mendapatkan resep dari dokter mereka.

Dalam hasil yang dirilis Merck, obat ini juga disebut relatif aman dari efek samping.

Beberapa efek samping terjadi pada kedua kelompok dalam uji coba Fase III, tetapi lebih sering terjadi pada mereka yang menerima plasebo, yang berarti kemungkinan besar akibat Covid-19 dan bukan obat.

Munculnya obat oral pertama ini disebut-sebut akan mengubah masa pandemi Covid-19. 

Meskipun sebenarnya selama ini sudah ada sejumlah perawatan untuk Covid-19 di pasaran.

Namun, banyak di antaranya mahal, sulit dilakukan, tidak tersedia secara luas, atau hanya sedikit efektif.

Sementara itu, pengobatan yang populer seperti obat antiparasit ivermectin dan obat antimalaria hydroxychloroquine, telah mendapatkan daya tarik di beberapa kalangan, tetapi keampuhannya belum terbukti secara ilmiah dan dianggap mengkhawatirkan.

Halaman
1234
Tags:
isolasi mandiriVirus CoronaCovid-19PasienKesehatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved