Pembunuhan di Subang
Ikut Olah TKP Kasus Subang, Kades Ungkap Perlakuan Pelaku pada Korban, Kalung Amalia Jadi Petunjuk
Dia menyebut pihak kepolisian menemukan kalung Amalia yang jadi petunjuk dugaan perlakuan pelaku kepada korban.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
Selain itu, dari autopsi ulang yang dilakukan pihak kepolisian, reka adegan pembunuhan tersebut juga kemungkinan bisa diketahui.
"Terus kemudian, ya mungkin saja dari hasil autopsi kemarin bisa kita temuka juga apa ada lebam, luka mayat dan sebagainya, kemudian kematian korban ini diduga apakah ada perlawanan atau tidak," katanya.
Autopsi dilakukan di Tempat Pemakaman Umum Istuning, Desa Jalancagak.
Di lokasi tersebut, diketahui polisi mendirikan tenda berukuran 3x3 meter untuk melakukan tugasnya.
Proses pembongkaran makam hingga mengembalikan jasad ke makam berlangsung dari pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB atau sekitar tiga jam.
Disinggung awak media soal hasil autopsi kedua jasad tersebut, Erdi memberikan penjelasan bahwa hasil tersebut menjadi konsumsi internal penyidik.
"Enggak, enggak bisa (dipublikasikan), hanya untuk kepentingan penyidik," ujar Erdi A Chaniago saat dihubungi, Senin (4/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Dia menyebut bahwa proses autopsi tidak berhenti sampai apa yang dilakukan di sekitar makam korban.
Hasil autopsi di lokasi akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan guna mencari kesesuaian penyebab kematian dengan bukti dan petunjuk baru.
"Mereka mengevaluasi dan menganalisis untuk melakukan tindakan ke depannya disesuaikan hasil dari autopsi itu," katanya.
Sayangnya Erdi juga enggan menjelaskan lebih detail terkait penemuan baru apa yang kini dimiliki pihak kepolisian.
"Itu hanya untuk konsumsi penyelidikan. Iya tentu saja (untuk ungkap pelaku)," ucapnya.
Dia menjelaskan apa yang ingin diketahui penyidik adalah kesesuaian dengan petunjuk baru yang ditemukan pihak kepolisian.
Misalnya terkait luka di tubuh korban agar bisa diketahui dugaan kronologi kejadian secara lebih scientifik.
“Kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," jelasnya.
Ini merupakan autopsi kedua setelah sebelumnya, autopsi pernah dilakukan di RS Sartika Asih Bandung.
Keterangan Erdi bisa disimak dalam video di bawah ini:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)