Breaking News:

Virus Corona

Bisa Terjadi saat Isolasi Mandiri, Studi Ungkap Penyebab Gejala Ruam di Kaki pada Pasien Covid-19

Banyak ahli yang menduga hal itu diakibatkan oleh peradangan atau bekuan darah kecil yang terjadi di kaki. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TribunVideo/Radifan Setiawan
ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19. Penelitian terbaru mengungkap kemungkinan penyebab terjadinya ruam di kaki pada pasien Covid-19. 

Pada saat penelitian, hampir 60 persen pasien menunjukkan gejala yang konsisten dengan Covid-19 ringan, seperti kehilangan penciuman atau batuk, tetapi semuanya negatif virus pada tes PCR.

Secara umum, ruam di jari kaki pada pasien Covid-19 biasanya muncul satu hingga empat minggu setelah seseorang terpapar Covid-19, dan ruam terkadang bisa bertahan selama berbulan-bulan,

Jadi, ini tidak bisa disebut sebagai gejala awal Covid-19

Karena mereka yang mengalami ruang bisa jadi memiliki hasil tes negatif ketika di-PCR

Untuk konteksnya, tiga peserta studi Dermatopatologi 2020 juga dinyatakan negatif Covid-19 pada saat penelitian.

Selain Virus Corona, pemicu chilblains lainnya termasuk penyakit seperti lupus dan paparan dingin.

Namun, para peneliti sudah memastikan bahwa ruam kaki yang dialami partisipan bukanlah disebabkan karena masalah tersebut.

Mengingat bahwa kasus ruam seperti chilblain surut dan mengalir dengan gelombang Covid-19 pada tahun 2020, secara keseluruhan, petunjuk yang tersedia mengisyaratkan bahwa ruam pasien mereka terkait dengan infeksi Covid-19.

Tim mengumpulkan sampel darah dan biopsi kulit dari pasien dan memeriksanya untuk berbagai tanda aktivasi sistem kekebalan.

Mereka juga membandingkan sampel ini dengan sampel yang dikumpulkan dari individu sehat dan orang yang mengalami demam dingin musiman, yang disebabkan oleh cuaca dingin, sebelum pandemi.

Mereka menemukan tumpang tindih yang signifikan dalam hasil dari dugaan pasien Covid toe dan pasien chilblain musiman, di mana keduanya membawa autoantibodi dan menunjukkan tanda-tanda aktivitas interferon tipe I yang meningkat.

Temuan ini menunjukkan bahwa kondisi tersebut muncul dari mekanisme umum dari respons imun yang tidak terkendali, meskipun respons imun itu sendiri dipicu oleh pemicu yang berbeda di setiap skenario.

Ahli penyakit kaki Dr. Ivan Bristow mengatakan bahwa, bagi kebanyakan orang, ruam di kaki pada akhirnya sembuh dengan sendirinya, tanpa perlu obat.

Namun, bagi mereka yang ruamnya lambat sembuh, studi baru dapat menunjukkan perawatan yang bermanfaat.

Misalnya, sesuai hasil penelitian, agen antiinflamasi lokal atau sistemik, seperti steroid, mungkin efektif dalam mengobati ruam di kaki pada pasien Covid-19. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Tags:
isolasi mandiriVirus CoronaCovid-19Pasien
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved