Terkini Daerah
Selain Culik dan Aniaya Pemuda, Pecatan TNI Ini Juga Bantu Bandar Sabu, Polda Sumut Turun Tangan
Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak buka suara soal oknum TNI yang menculik dan menganiaya pemuda di Deliserdang.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
Seusai diculik dari warnet dekat rumah korban, ia dibawa ke Pantai Kasan.
Di sana Fandi diikat di kursi menggunakan kabel listrik.
Dalam kondisi terikat, Fandi dihajar oleh Daniel dan Andi.
Pelaku diketahui turut menggunakan senjata berupa kayu saat menghajar wajah korban.
Akibatnya tulang pipi korban retak dan mengalami pendarahan parah di mata kiri.
Saat itu ada dua saksi mata yang melihat korban dipukuli namun mereka bungkam sebab masih memiliki hubungan saudara dengan Andi.
"Di pangkalan pasir itu pun ada saksinya anakku disiksa. Cuma itu masih saudaranya Andi. Orang itu yang nengok," ucap Khairunnisa, Rabu (6/10/2021).
Beberapa hari setelah penyiksaan berlalu, mata kiri Fandi masih belum bisa melihat.
Dokter menyarankan Fandi untuk segera melakukan bedah karena diduga terdapat gumpalan darah di matanya.
Baca juga: Kini Disiksa Oknum TNI, Fandi Pernah Dituduh Jadi Mata-mata Polisi Gara-gara Laporkan 1 Pelaku
Baca juga: Canda Jokowi pada Iriana saat Tinjau Alutsista TNI, Tawarkan Naik Kendaraan dengan Jenderal Andika
Kronologi Penculikan
Fandi diketahui diculik saat tengah berada di sebuah warung internet (warnet).
Saat berada di warnet, Fandi didatangi oleh dua pria berambut cepak.
Fandi bercerita, ia diminta untuk dua pria tersebut agar masuk ke dalam mobil.
Karena ketakutan, Fandi pun menurut.
Fandi lalu dibawa ke Pantai Kasan oleh dua pria itu.