Konflik di Afghanistan
Ratusan Warga Padati Kantor Paspor Afghanistan seusai Diumumkan akan Segera Dibuka Lagi oleh Taliban
Taliban mengumumkan kembali buka kantor paspor pada Selasa lalu, ratusan warga langsung antre dan memadati lokasi bahkan sebelum pelayanan dimulai.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM – Ratusan warga Afghanistan memadati kantor paspor di ibu kota Kabul, sehari setelah diumumkan akan kembali dibuka untuk mengeluarkan dokumen perjalanan.
Dilansir dari Al Jazeera, pejabat Taliban mengatakan layanan kantor paspor baru akan dilanjutkan pada Sabtu (9/10/2021), setelah sempat ditangguhkan sejak pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan pertengahan Agustus lalu.
Tentara Taliban memukul mundur kerumunan orang untuk menjaga ketertiban pada Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Taliban Tak Segera Bayar Tagihan Listrik, Afghanistan Terancam Bisa Kembali ke Abad Kegelapan
Baca juga: Bom Meledak di Masjid Kabul saat Upacara Pemakaman Ibu Juru Bicara Taliban, 5 Orang Tewas
“Saya datang untuk mengambil paspor, tetapi seperti yang Anda lihat di sini, ada banyak masalah, sistemnya tidak berfungsi,” kata salah satu pemohon, Mahir Rasooli.
“Tidak ada pejabat yang menjawab pertanyaan kami di sini untuk memberi tahu kami kapan harus datang. Orang-orang bingung,” tambahnya.
Ratusan orang tetap mendatangi kantor paspor, meskipun ada kabar bahwa distribusi paspor akan dimulai pada Sabtu mendatang dan awalnya hanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah mengajukan.
Kerumunan warga menekan penghalang beton besar.
Mereka mencoba menyerahkan dokumen kepada seorang pejabat yang berdiri di atasnya.
Sementara pejabat tersebut mendesak mereka untuk pergi dan kembali Sabtu (9/10/2021).
“Saya ke sini untuk menerima paspor, tapi sayangnya saya tidak bisa,” kata Ahmad Shakib Sidiqi.
"Aku tidak tahu apa yang harus kita lakukan dalam kondisi ini."
Kemiskinan dan kelaparan memburuk sejak Taliban mengambil alih Afghanistan.
Kondisi itu juga diperparah dengan kekeringan dan pandemi Covid-19.
Sidiqi dan Rasooli mengatakan prospek ekonomi yang suram di Afghanistan mendorong mereka untuk bisa segera pergi meninggalkan negara itu.
“Tidak ada pekerjaan dan situasi ekonomi tidak terlalu baik, jadi saya ingin memiliki masa depan yang baik untuk anak-anak saya,” kata Rasooli.

Sidiqi mengatakan dia membutuhkan paspor untuk menemani anggota keluarganya ke Pakistan untuk mencari perawatan medis.
“Kita harus meninggalkan Afghanistan,” katanya.
“Ini adalah situasi yang buruk di Afghanistan di mana tidak ada pekerjaan. Ini bukan kondisi yang baik bagi kita untuk hidup.”
Baca juga: Taliban Berencana Adopsi Konstitusi Milik Raja Zahir Shah, Afghanistan akan Pakai Sistem Kerajaan
Baca juga: Larangan Cukur Janggut di Afghanistan Mulai Berlaku, Taliban Ancam Beri Hukuman Bagi Pelanggar
Sebelumnya, pejabat senior Taliban mengumumkan akan segera kembali mengeluarkan paspor untuk warga Afghanistan pada Selasa (5/10/2021).
Keputusan itu akan menghapus hambatan para warga yang ingin melarikan diri dari negara itu, setelah mengalami penundaan beberapa bulan sejak Agustus.
Alam Gul Haqqani, penjabat kepala kantor paspor Afghanistan, mengatakan antara 5.000 hingga 6.000 paspor akan dikeluarkan setiap hari, dikutip dari France24, Rabu (6/10/2021).
Perempuan juga dikatakan akan dipekerjakan untuk mengurus segala proses yang dibutuhkan oleh warga perempuan yang ingin membuat paspor.
“Tidak ada karyawan pria yang berhak melakukan biometrik (cek) atau pekerjaan paspor lainnya pada seorang wanita,” kata Haqqani.
Juru bicara kementerian dalam negeri, Qari Sayeed Khosti, mengatakan penundaan telah melibatkan 25 ribu pemohon yang mencapai tahap akhir pembayaran paspor serta sekitar 100 ribu aplikasi yang berada dalam tahap awal proses. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Konflik di Afghanistan lain