Virus Corona
Peneliti AS-Australia Ungkap Data yang Kuatkan Teori Virus Penyebab Covid-19 Berasal dari China
Data yang dimaksud adalah data pesanan alat tes PCR atau polymerase chain reaction di China.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
Untuk diketahui,alat tes PCR pertama kali dikembangkan pada tahun 1983 sebagai alat penelitian, memungkinkan para ilmuwan untuk menyalin dan menempelkan bagian DNA yang tepat dari sampel kecil, mereplikasinya miliaran kali sehingga lebih mudah untuk dipelajari.
Tetapi sejak itu telah diadaptasi untuk berbagai kegunaan lain termasuk analisis forensik dan pengujian untuk kelainan genetik.
Sebelumnya, China pertama kali memberi tahu WHO bahwa mereka sedang mengobati pneumonia yang mereka anggap tidak jelas asalnya di Wuhan pada 31 Desember 2019.
Kemudian mereka baru memberikan data genetik tentang penyakit tersebut pada 5 Januari.
Tetapi baru pada 11 Januari dilaporkan kematian pertama, dan baru pada 20 Januari China memperingatkan bahwa kasus tersebut bisa menyebar dari manusia ke manusia.
Setelah itu, Wuhan dan daerah sekitarnya dikunci ketat dan itu telah mendapat pujian kuat dari WHO, tetapi pada saat itu kasus sudah menyebar ke luar negeri.
Meskipun kasus meningkat, WHO menolak untuk menyatakan pandemi pada 31 Januari dan malah mengklasifikasikan virus sebagai 'wabah yang menjadi perhatian internasional.
Baru pada 11 Maret, dua hari setelah Italia melakukan penguncian penuh pertama, WHO menyatakan Covid sebagai pandemi.
Sejak itu, badan PBB itu telah banyak dikritik karena gagal membunyikan alarm tentang Covid lebih awal.
Dan menelan data serta jaminan yang berasal dari Beijing tanpa kritis.
Direktur Tedros Adhanom Ghebreyesus telah mendapat sorotan atas hubungannya dengan Beijing dan mulai mendorong kembali narasi China tentang pandemi.
Misalnya, terakhir WHO memilih menolak mengesampingkan teori kebocoran laboratorium. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya