Virus Corona
Lagi, WHO Bentuk Tim Baru untuk Selidiki Asal-usul Covid-19 di China, Didesak Amerika Serikat?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali membentuk tim untuk menyelidiki asal-usul virus penyebab Covid-19
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali membentuk tim untuk menyelidiki asal-usul virus penyebab Covid-19.
WHO, mengumpulkan tim yang terdiri dari 20 ilmuwan untuk mencari bukti baru.
Dilansir dari The Hill, tim tersebut diberi nama Scientific Advisory Group for the Origins of Novel Pathogens, dan salah satu tugas mereka adalah menyelidiki virus tersebut di Wuhan, China.
Baca juga: Dianggap Mirip Perang Dunia, Pandemi Virus Covid-19 Kurangi Harapan Hidup Jadi Lebih Pendek
Baca juga: Selain Jaga Imun saat Isolasi Mandiri Covid-19, 5 Herbal Ini Juga Bisa Cegah Pembekuan Darah
Tim ilmuwan yang baru ini terdiri dari spesialis di bidang keamanan laboratorium dan biosekuriti, serta pakar di bidang genetika dan penyakit hewan.
Penyelidikan baru ini kembali dilakukan WHO setelah dua kali investigasi di China, termasuk kunjungan ke Wuhan, China.
Terakhir, mereka melakukan penyelidikan di China pada Februari 2021.
Untuk diketahui, Covid-19 pertama yang dikonfirmasi ada di Wuhan pada akhir 2019.
Namun pihak WHO menganggap bahwa data yang diberikan oleh para ilmuwan China tidak cukup untuk menjawab pertanyaan kritis tentang asal-usul Virus Corona.
Pihak WHO juga mengatakan bahwa inisiatif baru ini akan membantu mempercepat penyelidikan yang berisiko kehabisan waktu, dan sampel darah dari korban awal Covid-19 menjadi tidak dapat digunakan.
Penyelidikan ini membuat perseteruan terkait asal-usul Virus Corona semakin meruncing.
Baca juga: Hasil Riset Ungkap Ada Perubahan pada Gejala Covid-19, Kini Keluhan Flu Ada di Urutan Teratas
Ada teori bahwa Virus Corona menyebar dari kebocoran di Institut Virologi Wuhan pada akhir 2019.
Teori ini telah lama disebut-sebut sebagai kemungkinan penyebab pandemi, termasuk oleh pejabat mantan Presiden Donald Trump dan beberapa anggota parlemen AS.
Namun, hingga kini baik WHO dan Badan Intelijen AS tidak bisa membuktikan kebenaran teori tersebut.
Tim WHO bahkan mengatakan bahwa sangat tidak mungkin Virus Corona bocor dari laboratorium, dengan mengatakan skenario yang paling mungkin adalah virus berpindah dari kelelawar atau trenggiling, yang bermutasi dan menularkan ke manusia.
Sedangkan laporan intelijen AS mengatakan tidak memiliki cukup bukti untuk mengatakan secara pasti apa yang telah terjadi.
Di sisi lain, China menyangkal teori kebocoran laboratorium dan beberapa pejabat China juga menuduh bahwa virus mungkin telah bocor dari laboratorium Angkatan Darat AS, dan telah mendesak WHO untuk melakukan penyelidikan di sana.
Para ilmuwan di China bahkan menerbitkan makalah yang menyebut bahwa ada kemungkinan jika Virus Corona sudah menyebar di AS pada September 2019, sebelum virus itu terkonfirmasi di Wuhan.
Beberapa anggota tim WHO yang mengunjungi China pada Januari mengatakan bahwa pejabat China menolak untuk menyerahkan informasi penting.
Data yang dimaksud seperti data mentah pasien dari kasus awal, yang dapat membantu menentukan kapan dan bagaimana Covid-19 dimulai.
Seorang juru bicara WHO mengatakan kepada The Journal bahwa prioritas tim baru perlu data dan akses di negara tempat laporan pertama diidentifikasi.
Menurut The Journal, penyelidikan WHO juga diduga berkaitan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang baru-baru ini menekan Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, untuk memperbarui penyelidikan hipotesis kebocoran laboratorium. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya