Virus Corona
Kenali Antibodi Koktail Rekomendari dari WHO untuk Pasien Covid-19 yang Berisiko Alami Keparahan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan pengobatan antibodi koktail pada pasien Covid-19 yang parah dan pasien yang berisiko parah.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Pengalaman dalam uji klinis, obat ini juga dilaporkan terdapat berbagai efek samping, seperti:
Umum, atau dapat mempengaruhi hingga 1 dari 10 orang, yaitu:
Kemerahan, gatal, memar, bengkak, nyeri atau ruam gatal di tempat suntikan.
Jarang, atau dapat mempengaruhi hingga 1 dari 100 orang, yaitu:
Pusing, dan pembengkakan kelenjar getah bening di dekat tempat suntikan, mrasa sakit (mual), panas dingin, sangat pusing hingga pingsan, ruam, gatal gatal, dan rasa panas pada tubuh.
Sangat jarang, atau dapat mempengaruhi hingga 1 dari 10.000 orang, yaitu:
Reaksi alergi parah (anafilaksis), reaksi setelah injeksi subkutan (di bawah kulit).
Rekomendasi WHO
Dalam rilisnya, di situs resmi WHO, pihak WHO menyampaikan menyambut baik segala upaya yang sudah ditemukan untuk melawan Covid-19.
Namun, pihak WHO menyatakan keprihatinan tentang dampak harga tinggi pada ketidaksetaraan kesehatan.
“Mengingat biaya tinggi dan ketersediaan rendah dari terapi kombinasi, UNITAID sedang bernegosiasi dengan Roche Pharmaceutical untuk harga yang lebih rendah dan distribusi yang adil di semua wilayah, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah,” kata WHO, dikutip dari situs WHO.
“WHO juga sedang berdiskusi dengan perusahaan untuk donasi dan distribusi obat melalui UNICEF.”
Otoritas kesehatan PBB juga meminta produsen lain untuk menyerahkan versi obat bio-similiar untuk disetujui.
Pada bulan Juli, Jepang menjadi negara pertama yang sepenuhnya menyetujui pengobatan antibodi Regeneron untuk pasien dengan Covid-19 ringan hingga sedang.
Kombinasi antibodi telah diizinkan untuk penggunaan darurat atau pandemi sementara di sejumlah negara dan wilayah, termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, India, Swiss, dan Kanada.