Pembunuhan di Subang
Terkuak Bungkusan yang Dibuang dan Dicurigai Bukti Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Diambil Polisi
Saksi pemilik CCTV buka suara soal penyelidikan polisi terhadap bungkusan misterius di tong sampah yang diduga barang bukti pembunuhan di Subang.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
"Keliat sama saya udah jadi areng gitu, tanpa rasa curiga juga memang setiap malam sampah yang berada di tong sampah itu rutin dibakar," ucap Dede.
Pakar Psikologi Forensik Ragu
Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menyoroti kecurigaan polisi terhadap mobil Avanza putih yang dikendari oleh terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Diketahui, mobil Avanza putih itu dikendarai oleh seorang wanita misterius yang diduga ada hubungannya dengan kemarian Tuti Suhatini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Namun, Reza Indragiri Amriel menyangsikan asumsi atau kecurigaan polisi yang didasarkan pada rekaman CCTV itu.
Menurut Psikilog Forensik tersebut, bukti mobil ini sangat tidak spesifik.
Ia bahkan seolah ragu bahwa wanita misterius yang dicurigai tersebut terlibat.
"Terkait tadi katanya ada satu buah mobil, itu tidak spesifik. Jadi menurut saya terbuka ruang tafsiran terlalu luas," kata Reza dikutip TribunWow.com dari tvonenews, Selasa (21/9/2021).
"Tapi kalau dikatakan bahwa di mobil tersebut ada seorang perempuan yang berkunjung, jadi pertanyaan. Apakah dia tepat untuk ditetapkan sebagai seorang tersangka?," tambahnya.
Baca juga: Danu Diminta Datang ke TKP Kasus Pembunuhan di Subang oleh Yosef, Rohman Hidayat Beri Penjelasan
Kecurigaan terhadap wanita misterius tersebut bahkan sulit diterima oleh pemahaman Reza Indragiri.
Terebih, bila melihat kondisi kematian Tuti dan Amalia di Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021 lalu.
“Maaf, tubuh kedua almarhumah berada di dalam bagasi mobil kan ya, saya tidak berpikiran bahwa satu orang perempuan akan memiliki cukup tenaga untuk mengangkat tubuh korban di situasi sedemikian rupa,” kata Reza.
“Dengan kegentingan sedemikian rupa, ditaruh di dalam kendaraan dan maaf dalam kondisi tanpa busana,” ujarnya.
Selain itu, psikolog itu menduga ketidakmungkinan seorang pelaku wanita untuk membuat TKP seolah rusak.
Terlebih, dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kedua korban meninggal akibat dipukul.