Breaking News:

Terkini Daerah

Kisah Warung Kerekan di Tepi Kali Mampang, Makanan Dikerek Pakai Ember, Pernah Dapat Uang Segepok

Kisah warung erekan di tepi Kali Mampang Mampang Prapatan, Jakarta Selatan jadi lahan penghidupan bagi warga tepi Kali Mampang.

Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Suami Ibu Khatirah sedang mengerek ember berisi pesanan untuk diantarkan ke pada pembeli di seberang Kali Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (16/9/2021). 

Sedangkan Khatirah (58), penjual warung kerek lainnya, bercerita pernah uang kembalian dari dalam ember terbang terbawa angin.

Namun, ia masih lebih beruntung dari penjual di sebelahnya yang rugi uang Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu karena terbang terbawa angin.

"Saya paling Rp 20 ribu, pernah juga Rp 5 ribu. Yaudah lah udah hanyut mau diapain," kata perempuan asal Wonogiri tersebut.

Kisah Warung Kerekan di Kali Mampang

Warung kerekan di Kampung Kebalen, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menjadi lahan penghidupan bagi warga tepi Kali Mampang.

Dengan bermodalkan tali tambang yang terbentang dari satu sisi kali ke sisi seberangnya, Mpok Neneng (40) mengerek ember berisi pesanan nasi bungkus kepada pembeli.

Mengerek ember sudah dikerjakan Mpok Neneng sekitar 7 tahun yang lalu.

Ide membuat warung kerekan itu muncul ketika jembatan di Kali Mampang yang menghubungkan lokasi proyek hotel Four Season, Gatot Subroto, dibongkar.

Saat itu, Ibunya Mpok Neneng, Irma dan beberapa warga lainnya membuka warung nasi. Banyak pekerja proyek yang makan di sana.

Namun, ketika ada penurapan di tepi kali, jembatan pun dibongkar. Sumber periuk nasi penjual menjadi terdampak.

Ibu Irma sempat pindah ke seberang kali itu untuk berjualan, tetapi hanya sebentar karena harga sewa yang mahal.

"Akhirnya di pinggir-pinggir sini (kali). Pakai tambang nariknya," cerita Mpok Neneng saat ditemui TribunJakarta.com pada Kamis (16/9/2021).

Saat ini ada sekitar enam warung kerekan yang berada di tepi kali Mampang. Pada saat awal-awal buka, Ibu Irma merupakan orang kedua yang membuka warung.

Setelah menikah, Mpok Neneng memutuskan berhenti dari pekerjaan sebagai kasir di mal dan membantu ibunya di warung kerekan.

Para pembeli yang memesan makanan di warung kerekan berasal dari karyawan gedung-gedung jangkung di sekitar kali.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved