Virus Corona
Bisa Sebabkan Masalah Serius saat Isolasi Mandiri, Ini Ciri dan Penyebab Sesak Napas Covid-19
Sesak napas menjadi salam satu gejala umum yang kerap dialami oleh pasien Covid-19
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Studi CDC lain dari kasus yang dikonfirmasi di Amerika Serikat menemukan bahwa sesak napas terjadi pada sekitar 43 persen orang dewasa yang bergejala dan 13 persen anak-anak yang bergejala.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan pasien Covid-19 mengalami sesak napas.
Di paru-paru yang sehat, oksigen melintasi alveoli ke dalam pembuluh darah kecil di dekatnya yang dikenal sebagai kapiler.
Dari sini, oksigen akan diangkut ke seluruh tubuh.
Tetapi ketika terinfeksi Covid-19, respons imun akan mengganggu transfer oksigen normal.
Sel darah putih melepaskan molekul inflamasi yang disebut kemokin atau sitokin, yang pada gilirannya mengumpulkan lebih banyak sel kekebalan untuk membunuh sel yang terinfeksi.
Dampak dari pertempuran yang sedang berlangsung antara sistem kekebalan dan virus meninggalkan nanah atau cairan, yang terdiri dari kelebihan cairan dan sel-sel mati (puing-puing) di paru-paru Anda.
Hal inilah yang paling umum terjadi dan mengakibatkan gejala saluran pernapasan seperti batuk, demam, dan sesak napas.
Risiko pasien Covid-19 mengalami sesak napas juga akan meningka pada beberapa orang yaitu:
Orang yang berusia 65 tahun ke atas, merokok, memiliki diabetes, PPOK, atau penyakit kardiovaskular, dan memiliki sistem kekebalan yang terganggu.
Sesak napas sudah tercatat sebagai gejala serius Covid-19 yang bisa menimbulkan risiko lebih besar dari hasil penyakit parah dan kritis.
Meskipun kasus sesak napas ringan sering terjadi dan bisa ditangani dengan beberapa teknik, tetapi tidak dianjurkan untuk mendiagnosis diri sendiri.
Hubungilah tenaga kesehatan segera ketika mengalami sesak napas.
Sesak napas yang terus-menerus atau memburuk dapat menyebabkan kondisi kesehatan kritis yang dikenal sebagai hipoksia.
Ketika tidak dapat bernapas dengan benar, itu dapat menyebabkan tingkat saturasi oksigen turun di bawah 90 persen.