Virus Corona
Khawatir karena Diduga Bisa Kebal Vaksin, Para Ahli Sebut Covid-19 Varian Mu Sulit Lampaui Delta
Ahli mengatakan untuk tidak terlalu khawatir oleh varian Mu dan disebut tidak akan melampaui varian Delta, yang kini mendominasi di banyak negara
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Varian Covid-19 yang baru, yaitu varian Mu yang telah dikonfirmasi berada di lebih dari 42 negara telah membuat banyak pihak khawatir karena berkemungkinan memiliki kekuatan untuk kebal vaksin.
Tetapi para ahli mengatakan untuk tidak terlalu khawatir, dan varian Mu juga disebut tidak akan melampaui varian Delta, yang kini mendominasi di banyak negara.
Baca juga: Kenali Teknik Grounding, Bantu Atasi Gangguan Tidur saat Isolasi Mandiri Covid-19
Baca juga: Tips Isolasi Mandiri Covid-19: 12 Makanan Kaya Omega 3 yang Dinilai Bisa Bantu Lawan Badai Sitokin
Varian Mu pertama kali teridentifikasi di Kolombia pada bulan Januari dan telah masuk dalam kategori varian yang menarik (VOI) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Para ilmuwan percaya bahwa varian baru tidak dapat bersaing dengan varian Delta, yang sangat menular.
“Apakah itu bisa menjadi lebih tinggi atau tidak jika tidak ada Delta, itu sulit untuk dikatakan,” kata Alex Bolze, ahli genetika di perusahaan genomik Helix, dikutip dari National Geographic, Sabtu (11/9/2021).
Di Kolombia, varian Mu terdeteksi telah menyebabkan sepertiga kasus Covid-19.
Varian Mu, adalah varian Covid-19 yang ke-12 yang diberni nama oleh WHO karena dianggap menarik.
WHO telah melabeli versi terbaru SARS-CoV-2 ini sebagai Variant of Interest, satu langkah di bawah Variant of Concern.
Hingga kini hanya ada empat varian yang masuk Variant of Concern termasuk varian Delta.
Tapi VOI, seperti Mu juga perlu dikhawatirkan.
Baca juga: Cukup Isolasi Mandiri, Covid-19 Disebut Tak Terlalu Pengaruhi Fungsi Paru-paru pada Remaja
Mu memiliki banyak mutasi yang diketahui dapat membantu virus lolos dari kekebalan dari vaksin atau infeksi sebelumnya.
"Namun, kabar baiknya adalah bahwa Mu tidak mungkin menggantikan Delta di tempat-tempat seperti AS di mana ia sudah dominan," kata Tom Weseleers, ahli biologi evolusi dan biostatistik di Universitas Katolik Leuven di Belgia.
Sebagian besar urutan genetik mengungkapkan bahwa Mu memiliki delapan mutasi pada protein lonjakannya, banyak di antaranya juga hadir dalam varian yang menjadi perhatian yaitu Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Beberapa mutasi Mu, seperti E484K dan N501Y, membantu varian lain menghindari antibodi dari vaksin mRNA.
Pada varian Beta dan Gamma, mutasi E484K membuat varian lebih resisten terhadap vaksin mRNA dosis tunggal.