Virus Corona
Dianjurkan Tidak Konsumsi Garam Berlebih saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ternyata Ini Dampaknya
Membatasi garam sering dianjurkan para ahli untuk pasien Covid-19 pada saat isolasi mandiri.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
2. Tekanan Darah Naik
Makanan kaya garam juga dapat menyebabkan volume darah yang lebih besar mengalir melalui pembuluh darah arteri.
Ini dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah sementara.
Tetapi mungkin efektivitasnya akan berbeda di setiap orang.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tahan garam mungkin tidak mengalami kenaikan tekanan darah setelah makan kaya garam.
Sensitivitas seseorang terhadap garam diduga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetika dan hormon.
Penuaan dan obesitas juga dapat memperkuat efek peningkatan tekanan darah dari diet tinggi garam.
Variabel-variabel ini mungkin menjelaskan mengapa diet kaya garam tidak secara otomatis mengakibatkan peningkatan tekanan darah untuk semua orang.
3. Rasa Haus yang Intens
Makan makanan asin juga bisa menyebabkan mulut atau tenggorokan kering dan menyebabkan rasa sangat haus.
Keinginan untuk minum adalah cara di mana tubuh sedang mencoba untuk memperbaiki rasio natrium-ke-air yang spesifik.
Peningkatan asupan cairan yang dihasilkan dapat menyebabkan buang air kecil lebih banyak dari biasanya.
Di sisi lain, gagal mengonsumsi cairan setelah makan garam dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan kadar natrium tubuh naik di atas tingkat yang aman.
Ini bisa mengakibatkan kondisi yang dikenal sebagai hipernatremia.
Hipernatremia dapat menyebabkan air keluar dari sel-sel tubuh dan masuk ke dalam darah, dalam upaya untuk mengencerkan kelebihan natrium.