Kebakaran di Lapas Tangerang
Ada Napi Buat Status hingga VC Keluarga sebelum Lapas Tengerang Terbakar, Bebas Pakai HP di Penjara?
Kalapas Kelas 1 Tangerang buka suara soal peredaran penggunaan HP oleh narapidana di dalam penjara.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Insiden pilu kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten menyita perhatian publik.
Tragedi kebakaran tersebut diketahui menewaskan 44 narapidana.
Atas kejadian tersebut, terkuak pula sejumlah fakta yang ada di Lapas Kelas 1 Tangerang.

Baca juga: Soroti Bukti Kebakaran di Lapas Tangerang, Kalapas Duga Ada Ulah Napi Nakal
Lewat cerita dari keluarga korban, ada sejumlah napi yang sempat telepon atau video call dengan keluarga sebelum kebakaran terjadi.
Selain itu, sebelumnya juga beredar gambar narapidana yang sering unggah aktivitasnya ke Instagram sebelum tewas dalam kebakaran.
24 jam sebelum kebakaran maut itu terjadi, bahkan ada yang sempat menulis kerinduan untuk keluar dan bebas dari tahanan.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana di Lapas Kelas 1 Tangerang bisa bebas menggunakan handphone.
Terkait hal tersebut, Kalapas Kelas 1 Tangerang, Victor Tegu angkat bicara mengenai narapidana yang bebas menggunakan hp di dalam penjara.
Victor Teguh berjanji akan memperketat lagi pengawasan di dalam penjara.
"Untuk pelanggaran penggunaan HP warga binaan, itu pada pelanggaran tata tertib," jelas Victor dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta, Jumat (10/9/2021).
"Peredaran HP atau masuknya HP yang tidak kita ketahui itu sejalan dengan banyak penggeledahan yang kita lakukan," tambah dia.
Baca juga: Jenguk Korban Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Yasonna Laoly Ungkap Curhatan Napi: Mengkhawatirkan
Baca juga: Ngeluh Makanan Penjara Tak Enak, Korban Tewas Sempat Minta Dikirimi Sesuatu sebelum Lapas Terbakar
Viktor mengaku pihaknya akan mengevaluasi lagi soal pemeriksaan barang simpanan warga binaan.
Mulai dari intensitas pemeriksaan yang lebih ditingkatkan, dan jumlah anggota lapas yang diperbanyak.
"Sehingga frekuensi penggeledahan mungkin kita evaluasi lagi."
"Kita akan serius lagi, akan lebih teliti lagi terhadap upaya masuknya handphone dan peredaran handphone di dalam," ungkap Victor.