Terkini Daerah
Seorang Dukun Diperiksa dalam Kasus Bocah Jadi Tumbal Ilmu Hitam, Ada Kaitan dengan Kakak Korban
Polisi terus selidiki kasus dugaan praktik ilmu hitam di Gowa, Sulawesi Selatan, yang menumbalkan anak.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Penyidikan terkait kasus dugaan kekerasan terhadap anak gadis berinisial AP (6) di Gowa, Sulawesi Selatan terus berlanjut.
Tim penyidik dari Polres Gowa sedikitnya telah memeriksa lima orang saksi tambahan terkait kasus tersebut.
Dilansir TribunWow.com, polisi sebelumnya telah menetapkan 4 orang sebagai tersangka.

Baca juga: Sempat Dicekoki Garam, Kematian Kakak Korban Ritual Pesugihan di Gowa Diselidiki, Ini Kata Polisi
Keempat tersangka tersebut tak lain adalah keluarga inti korban, yakni ayah dan ibu korban bernama Hasniati (43) dan Taufiq (47), paman korban yang bernama Udin Sauddin (44), lalu kakek korban, Barrisi (70).
AP diduga akan dijadikan tumbal pesugihan oleh keluarganya.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman mengatakan penyidik kini telah memeriksa sembilan saksi.
Empat orang di antaranya adalah mereka yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara itu, dari lima orang yang telah diperiksa, tiga orang berjenis kelamin laki-laki dan dua orang lainya perempuan.
"Ada lima orang saksi kemarin sudah diperiksa dan diambil keterangannya dan akan ada satu saksi lagi akan diambil keterangannya," jelas Boby dikutip dari TribunTimur, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Kasus Ilmu Hitam di Gowa, Polisi Periksa Dukun yang Biasa Didatangi Ibu yang Nyaris Tumbalkan Anak
Baca juga: Nyaris Buta karena Dijadikan Tumbal oleh Orangtuanya, Bocah di Gowa Sudah Mulai Berani Lakukan Ini
Seorang Dukun Diperiksa
Satu di antara lima saksi tersebut adalah pria yang berprofesi sebagai seorang dukun atau paranormal.
Dijelaskan, saksi dukun tidak memiliki hubungan dengan keempat pelaku yang telah ditetapkan tersangka.
Namun, kakak korban yang berinisial DS sempat menjalani pengobatan dengan sang dukun tersebut sebelum meninggal dunia.
DS diduga kuat meninggal dunia akibat praktik aliran sesat yang dijalani orangtuanya.
"Ada satu saksi memang profesinya bekerja sebagai dukun di kampung Lembangpanai. Jenis kelaminya laki-laki," bebernya.