Terkini Daerah
Kasus Ilmu Hitam di Gowa, Polisi Periksa Dukun yang Biasa Didatangi Ibu yang Nyaris Tumbalkan Anak
Kasus anak enam tahun berinisial AP asal Gowa, Sulawesi Selatan, yang nyaris dijadikan tumbal pesugihan kedua orangtuanya masih terus diselidiki.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kasus anak enam tahun berinisial AP asal Gowa, Sulawesi Selatan, yang nyaris dijadikan tumbal pesugihan kedua orangtuanya masih terus diselidiki polisi.
Dilansir TribunWow.com, setelah memeriksa sejumlah saksi, diketahui kedua orangtua AP memang menganut aliran ilmu hitam.
Sebelum melukai mata AP, kedua orangtua korban diduga juga membunuh kakak bpcah 6 tahun itu untuk dijadikan tumbal.
Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol E Zulpan menyebut kedua orangtua AP bekerja sebagai petani.

Baca juga: Nyaris Buta karena Dijadikan Tumbal oleh Orangtuanya, Bocah di Gowa Sudah Mulai Berani Lakukan Ini
Baca juga: Polisi soal Ritual Pesugihan di Gowa, Adik Nyaris Kehilangan Mata, Kakak Tewas 1 Hari Sebelumnya
Selain menetapkan kedua orangtua korban sebagai tersangka, polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi.
Satu di antaranya seorang warga yang diduga berprofesi sebagai dukun.
"Kita belum bisa menyimpulkan bahwa yang diperiksa dua orang sebagai dukun," terang Zulpan, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (8/9/2021).
"Tapi mereka memiliki kemampuan dalam hal pengobatan dan kedua orang tua AP pernah mendatangi mereka, sehingga penyidik memerlukan keterangan dari saksi."
Sementara itu, Kapolsek Tinggimoncong, Iptu Hasan Fadly mebeberkan hasil interogasi seorang saksi.
Saksi tersebut menyebut kedua orangtua AP kerap datang ke dukun berinisial SU (65).
Di sana, kedua orangtua AP disebut kerap dalam kondisi tak sadarkan diri.
Baca juga: Kasus Pesugihan di Gowa, Sosiolog Ungkap Kejanggalan soal Kakak Korban Juga Tewas 1 Hari Sebelumnya
Baca juga: Seusai Makamkan Anak Sulung, Orangtua di Gowa Lukai Putrinya karena Yakin Mata Korban Kerasukan
SU kemudian memberi air kelapa sebagai persembahan kepada roh penguasa Gunung Bawakaraeng.
"Kapasitas sang dukun kami periksa masih sebatas saksi. Informasi yang kami dapat dari masyarakat bahwa di rumah sang dukun kedua orangtua korban menjalani pengobatan tradisional, dan beberapa warga yang pernah berobat ke sana juga mengaku kehilangan kesadaran setelah berobat," kata Hasan, dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/9/2021).
Pengakuan itu dibenarkan oleh saksi lain berinisial MU.
Disebutnya, di sekitar rumah SU banyak batok kelapa yang digunakan untuk ritual ilmu hitam.