Terkini Daerah
Kasus Pesugihan di Gowa, Sosiolog Ungkap Kejanggalan soal Kakak Korban Juga Tewas 1 Hari Sebelumnya
Kasus keluarga nyaris jadikan bocah enak tahun sebagai tumbal pesugihan di Gowa, Sulawesi Selatan, turut menuai perhatian Sosiolog, Sigit Rochadi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kasus keluarga yang nyaris jadikan bocah enak tahun sebagai tumbal pesugihan di Gowa, Sulawesi Selatan, turut menuai perhatian Sosiolog, Sigit Rochadi.
Diberitakan sebelumnya, bocah 6 tahun nyaris kehilangan mata kanannya setelah diduga akan dijadikan tumbal pesugihan orangtuanya.
Dilansir TribunWow.com, Sigit menilai ada yang janggal dari satu keluarga yang diduga juga telah membunuh kakak korban yang sudah berusia 22 tahun itu.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Kompas TV, Selasa (7/9/2021).
"Kalau disimpulkan sementara bahwa ayah dan ibu punya gejala kejiwaan," jelas Sigit.
"Saya pikir perlu hati-hati menyimpulkan itu karena kalau betul ada gangguan kejiwaan kan mereka sudah lama bergaul dengan orangtua."
"Kalau memang dia mengalami gejala kejiwaan, mestinya kakek dan nenek korban juga mengalami gangguan kejiwaan."
"Perlu didalami apa yang terjadi dalam keluarga ini," lanjutnya.
Baca juga: Tak Cuma Mata Dilukai, Anak Ini Diduga Dianiaya untuk Pesugihan Orangtua, Badan Penuh Bekas Cakaran
Baca juga: Kata Dokter soal Kondisi Terkini Bocah yang Matanya Dilukai Orangtua untuk Tumbal Pesugihan di Gowa
Sigit kemudian membandingkan kasus ini dengan praktik pesugihan puluhan tahun lalu.
Ia curiga orangtua korban sengaja mengorbankan anggota keluarganya agar bisa kaya raya.
Sigit kemudian menyinggung kematian kakak korban yang sudah berusia 22 tahun.
Kakak korban bahkan meninggal dunia satu hari sebelum korban dianiaya.
Saat kejadian, jenazah kakak korban baru saja dimakamkan oleh keluarga.
"Apa ini seperti kasus yang terjadi beberapa puluh tahun yang lalu, ini ritual keluarga yang mengorbankan keluarga," ujarnya.
"Kalau kakaknya yang usianya 22 tahun digelonggong air garam, terus yang bersangkutan dari matanya, hidungnya, teliganya keluar darah sehingga mengalami pendarahan hebat hingga tak tertolong nyawanya."