Virus Corona
Bisa Dicoba saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ini Tips Mengajarkan Anak Terbiasa Konsumsi Makanan Sehat
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang sangat penting dilakukan bagi anak, terlebih ketika terpapar Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Mengonsumsi makanan bergizi seimbang sangat penting dilakukan bagi anak, terlebih ketika terpapar Covid-19.
Selain untuk mendukung imun anak agar pulih dari Covid-19, ini juga merupakan momentum yang tepat untuk mengajarkan anak agar terbiasa dengan makanan yang sehat.
Mengajari anak untuk terbiasa dengan pola makan yang sehat mungkin akan sedikit melelahkan dan rumit bagi orang tua.
Baca juga: Tak Hanya Jaga Imun Pasien Covid-19, Konsumsi Sehat saat Isolasi Mandiri Juga Bisa Redam Stres
Baca juga: Waspada saat Isoman, Ini Faktor Risiko Pasien Covid-19 Alami Masalah Paru-paru Selain Komorbid
Tetapi membiarkan anak untuk hanya mengonsumsi makanan yang dia sukai juga memiliki dampak terhadap kesehatannya.
Terlebih jika apa yang disukai bukan merupakan jenis makanan yang sehat.
"Anak-anak perlu tahu bahwa setiap makanan yang mereka masukkan ke dalam tubuh mereka mempengaruhi mereka," kata Danelle Fisher, MD, Ketua Pediatri di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, Amerika Serikat, dikutip dari WebMD.
Orang tua bisa mencoba untuk berbicara dengan anak dan menyampaikan bahwa apa yang dimakan anak akan berpengaruh terhadap kesehatannya.
Baca juga: Bisakah Tidur Satu Ruangan dengan Pasien Covid-19 ketika Isolasi Mandiri? Ini Penjelasannya
Mengapa itu penting, dan bagaimana mereka dapat belajar membuat pilihan yang paling sehat.
Lakukan dengan hal-hal yang bisa dimengerti anak, misalnya mengatakan jus jeruk bermanfaat untuk kesehatan mata, dan bayam bagus untuk pencernaan.
Orang tua juga bisa mencoba beberapa hal yang dirangkum dari pendapat Danelle, yaitu:
1. Bukan sekedar aturan, tapi rutinitas
Pastikan makanan sehat adalah merupakan hal yang diutamakan bagi seluruh keluarga.
Libatkan semua orang dalam memilih beberapa pilihan yang bergizi dan lezat.
Bawa anak-anak ke toko atau pasar untuk berbelanja bahan makanan.
Anak-anak yang lebih kecil dapat memilih buah-buahan dan sayuran segar.
Anak-anak yang lebih besar dapat mengambil peran yang lebih besar seperti memilih resep dan membuat daftar belanjaan.
Tunjukkan pada anak-anak seperti apa makan yang baik.
Jelaskan bahwa mereka harus mengisi setengah piring mereka dengan buah-buahan dan sayuran yang memiliki nutrisi yang akan membantu tubuh mereka tumbuh.
Setengah lainnya harus berupa biji-bijian dan protein tanpa lemak yang memberi mereka energi untuk berlari, menari, dan bermain.
Saat memasak atau berbelanja, tunjukkan kepada mereka contoh yang berbeda dari kelompok makanan utama ini.
2. Perhatikan ukuran porsi
Bukan hanya apa yang dimakan anak-anak yang penting, tetapi porsi juga merupakan hal yang penting.
Bahkan anak-anak yang sangat kecil dapat belajar bahwa jumlah nasi atau pasta yang mereka makan harus sesuai dengan ukuran kepalan tangan mereka.
Protein harus seukuran telapak tangan, dan lemak seperti mentega atau mayones di ujung ibu jarinya.
Saat membeli makanan kemasan, mintalah anak membantu menemukan ukuran porsi.
Kemudian bicarakan mengapa berpegang teguh pada itu adalah ide yang bagus.
3. Batasi permen
Jelaskan kepada anak-anak yang lebih besar bahwa meskipun permen dan kue kering rasanya enak, dibanding manfaat yang didapat, gula lebih dapat membahayakan tubuh.
Kemudian, tawarkan buah segar untuk pencuci mulut dan batasi camilan hingga dua atau tiga kali seminggu untuk mengendalikan keinginan mengidam permen.
4. Bantu anak-anak tetap berhubungan dengan rasa lapar
Kita dilahirkan untuk makan ketika kita lapar dan berhenti ketika kita kenyang.
Tetapi hal itu akan terabaikan jika kita dikelilingi oleh banyak makanan ringan.
Untuk membantu anak-anak mendengarkan tubuh mereka, jangan memaksa mereka untuk 'satu suap lagi' atau membersihkan piring mereka.
Cobalah untuk membuat anak tetap fokus saat makan dengan tidak menyalakan layar televisi atau ponsel.
Mereka mengalihkan perhatian anak-anak dari memperhatikan seberapa banyak mereka makan dan kapan mereka sudah cukup.
5. Contohkan kebiasaan makan yang baik
Jika sedang mendorong anak-anak untuk makan brokoli, lakukan juga hal yang sama dan tunjukkan bahwa itu menyenangkan.
Setiap gigitan yang diambil menjadi penting.
“Pemodelan peran adalah salah satu cara terbaik untuk membuat anak-anak Anda bergabung dengan makanan yang lebih sehat,” kata Stephanie Middleberg, ahli diet terdaftar di New York City.
6. Makan malam bersama keluarga
Dalam sebuah riset diketahui jika anak-anak yang makan bersama keluarga mereka lebih cenderung makan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang sehat.
Mereka juga dilaporkan kurang suka ngemil makanan olahan.
Ini mungkin karena anak memperhatikan kebiasaan makan orang tuanya.
Ketika makan tidak perlu memberi kuliah tentang nutrisi kepada anak.
Cobalah membuat makan bersama menyenangkan, misalnya dengan menyalakan musik, pilih permainan konyol untuk dimainkan, atau biarkan anak-anak mengundang teman. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)