Virus Corona
Pasien Isoman Perlu Waspada, Begini Efek Jangka Panjang jika Covid-19 Sudah Menyerang Paru-paru
Lembaga Penelitian dan Inovasi Inggris (UKRI) merilis hasil studi terkait efek jangka panjang yang bisa terjadi jika Covid-19 menyerang paru-paru
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Lembaga Penelitian dan Inovasi Inggris (UKRI) merilis hasil studi terbaru terkait efek jangka panjang yang bisa terjadi jika Covid-19 menyerang paru-paru, Rabu (7/8/2021).
Studi yang juga dirilis dalam situs resminya, UKRI.org , bertujuan untuk mengembangkan strategi pengobatan dan mencegah kecacatan.
Disebutkan bahwa di Inggris banyak orang yang pulih dari Covid-19 menderita gejala kerusakan paru-paru jangka panjang.
Gejala long Covid yang biasa terjadi seperti sesak napas, batuk, kelelahan, dan keterbatasan kemampuan untuk berolahraga, diteliti dan dicaritahu apa ada kaitannya terhadap penurunan fungsi paru.
Baca juga: Ini Beda Pneumonia Umum dan pada Pasien Covid-19, Bisa Terjadi pada Bayi, Waspada Jika Terjadi Ini
Karena Covid-19 lebih sering menyebabkan peradangan di paru-paru dibanding organ lain.
Peradangan dapat membaik dari waktu ke waktu, tetapi pada beberapa orang bisa bertahan lebih lama.
Dalam kasus yang parah, paru-paru bisa menjadi bekas luka atau disebut dengan jaringan parut.
Jaringan parut menyebabkan kekakuan di paru-paru,dan dapat membuat sulit bernapas terhambatnya oksigen ke aliran darah.
Ini akan mengakibatkan sesak napas jangka panjang dan mudah lelah hingga penurunan kualitas hidup.
Bukti awal menunjukkan bahwa kerusakan paru-paru terjadi pada sekitar 20 persen pasien yang keluar dari rumah sakit.
Tetapi efeknya pada orang yang menjalani isolasi mandiri belum diketahui dengan pasti.
Penelitian akan dilanjutkan untuk mengetahui efek jangka panjang pada pasien bergejala ringan yang mengalami long Covid.
Karena beberapa gejala long Covid mengindikasikan adanya masalah paru-paru.
Baca juga: Pasien Covid-19 yang Merasa OTG Ternyata saat Rontgen Ada Pneumonia, Ini Penjelasan Pakar
Baca juga: Jaga Kesehatan Paru-paru saat Terinfeksi Covid-19, Coba 10 Makanan Ini saat Isolasi Mandiri
Panagis Galiatsatos, M.D., M.H.S., yang merupakan pesialis paru-paru di Johns Hopkins Bayview Medical Center menjelaskan beberapa masalah paru-paru jangka pendek dan jangka panjang yang disebabkan oleh Covid-19.
Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi paru-paru seperti pneumonia dan, dalam kasus yang paling parah, sindrom gangguan pernapasan akut, atau ARDS, dan Sepsis.
Kemungkinan komplikasi lain dari Covid-19, juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru dan organ lainnya.
“Seperti yang telah kami pelajari lebih lanjut tentang infeksi Covid-19 yang dihasilkan, kami telah menemukan bahwa pada Covid-19 yang parah, kondisi pro-inflamasi yang signifikan dapat mengakibatkan beberapa penyakit kritis, komplikasi, dan sindrom,” kata Galiatsatos dikutip dari Johns Hopkins Medicine.
Pneumonia Covid-19
Pada pneumonia, paru-paru menjadi penuh dengan cairan dan meradang.
Beberapa pasien melaporkan bahwa ini menyebabkan kesulitan bernapas.
Bagi sebagian orang, masalah pernapasan bisa menjadi cukup parah sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit dengan oksigen atau bahkan ventilator.
Pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19 cenderung terjadi di kedua paru-paru.
Kantung udara di paru-paru terisi dengan cairan, membatasi kemampuan mereka untuk mengambil oksigen dan menyebabkan sesak napas, batuk dan gejala lainnya.
Sementara kebanyakan orang sembuh dari pneumonia tanpa kerusakan paru-paru yang bertahan lama.
Tetapi pneumonia yang terkait dengan Covid-19 bisa parah.
Bahkan setelah penyakit berlalu, cedera paru-paru dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membaik.
Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS)
Saat pneumonia Covid-19 berkembang, lebih banyak kantung udara terisi dengan cairan yang bocor dari pembuluh darah kecil di paru-paru.
Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) merupakan suatu bentuk gagal paru-paru yang bisa terjadi karena pneumonia yang parah.
Pasien dengan ARDS sering tidak dapat bernapas sendiri dan mungkin memerlukan dukungan ventilator untuk membantu mengedarkan oksigen dalam tubuh.
Apakah itu terjadi di rumah atau di rumah sakit, ARDS bisa berakibat fatal.
Orang yang selamat dari ARDS dan pulih dari Covid-19 mungkin memiliki jaringan parut paru yang bertahan lama.
Sepsis
Kemungkinan komplikasi lain dari kasus Covid-19 yang parah adalah sepsis.
Sepsis terjadi ketika infeksi mencapai, dan menyebar melalui, aliran darah, menyebabkan kerusakan jaringan di mana pun ia pergi.
“Paru-paru, jantung, dan sistem tubuh lainnya bekerja sama seperti instrumen dalam orkestra,” kata Galiatsatos.
“Pada sepsis, kerja sama antar organ menjadi berantakan. Seluruh sistem organ dapat mulai mati, satu demi satu, termasuk paru-paru dan jantung.”
Sepsis, bahkan ketika selamat, dapat meninggalkan pasien dengan kerusakan permanen pada paru-paru dan organ lainnya.
Superinfeksi
Galiatsatos mencatat bahwa ketika seseorang memiliki Covid-19, sistem kekebalan bekerja keras untuk melawan penyerang.
Ini dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi bakteri atau virus lain selain Covid-19.
Fenomena tersebut dinamakan superinfeksi.
Lebih banyak infeksi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru tambahan. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya