Virus Corona
Bagi Pasien Covid-19 Tak Suka Daging, Ini 6 Sumber Protein Nabati untuk Menu Isolasi Mandiri
Selama masa isolasi mandiri pasien Covid-19 perlu memakan makanan dengan gizi seimbang untuk membantu pemulihan.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Selama masa isolasi mandiri pasien Covid-19 perlu memakan makanan dengan gizi seimbang untuk membantu pemulihan.
Salah satu nutrisi penting yang perlu dicukupi selama isolasi mandiri adalah protein.
Ketika terinfeksi Covid-19 disebutkan bahwa pasien perlu mengkonsumsi protein lebih banyak dibanding biasanya.
Baca juga: Ada Perbedaan pada Gejala, Ini yang Bisa Dialami jika Terinfeksi Covid-19 setelah Mendapat Vaksin
Baca juga: Sering Menatap Layar Gadget saat Isolasi Mandiri Covid-19? Simak Saran Dokter agar Mata Tetap Sehat
"Pasien Covid-19 terjadi peningkatan kebutuhan energi dan protein meski pasien tidak merasakan adanya gejala," kata Pakar dari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram dalam diskusi virtual yang tayang di YouTube Kagama Channel, Selasa (9/8/2021).
Hal itu dikarenakan ketika terinfeksi Covid-19 pasien mengalami gangguan metabolisme di dalam tubuh.
Ditambah jika pasien merasakan gejala sesak yang mengakibatkan meningkatnya kerja otot pernapasan.
Terjadi pemecahan protein, dan penurunan sintesis otot.
Protein juga berfungsi sebagai sel pembangkit tubuh, dengan protein, sel-sel tubuh yang rusak bisa dirangsang untuk digantikan atau disehatkan.
Sehingga dibutuhkan peningkatan asupan protein, tetapi ini masih dalam batas normal.
Kebutuhan untuk pasien isolasi mandiri adalah 1,2 hingga 2 gram/kg berat badan/ hari.
Memang disarankan mengkonsumsi protein dari sumber hewani seperti daging, ikan, susu, dan telur karena proteinnya lebih mudah diserap tubuh.
Tetapi jika ada yang tidak suka dengan bahan-bahan yang mengandung hewani, protein bisa dipenuhi dari sumber nabati.
Terlebih jka pasien Covid-19 merupakan seorang vegetarian atau memiliki pantangan tertentu.
Baca juga: Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Herbal saat Isoman Covid-19, meski Alami Tetap Punya Efek Samping
Mengutip dari Healthline, banyak ahli setuju bahwa mengkonsumsi nabati segala nutrisi yang dibutuhkan bisa dipenuhi termasuk protein.
Bahkan konon, makanan nabati tertentu mengandung lebih banyak protein secara signifikan daripada yang lain.
Berikut beberapa suber protein nabati yang bisa dicoba:
1. Tahu, Tempe dan Edamame
Tahu, tempe, dan edamame merupakan bahan makanan yang berasal dari kedelai.
Indonesia sudah tidak asing lagi dengan jenis makanan ini.
Kedelai sendiri dianggap sebagai sumber protein utuh karena memberi tubuh semua asam amino esensial yang dibutuhkannya.
Edamame adalah kedelai yang belum matang dengan rasa manis dan sedikit berumput.
Mereka perlu dikukus atau direbus sebelum dikonsumsi dan dapat dimakan sendiri atau ditambahkan ke sup dan salad.
Bagi vegetarian, tahu dan tempe biasa digunakan dalam berbagai resep untuk sumber protein.
Mulai dari pengganti daging di burger hingga sup dan beberapa cemilan lain.
Ketiganya mengandung zat besi, kalsium, dan 10-19 gram protein per 100 gram.
Edamame juga kaya akan folat, vitamin K dan serat. Tempe mengandung banyak probiotik, vitamin B dan mineral seperti magnesium dan fosfor.
2. Kacang Lentil
Kacang lentil adalah sumber protein yang bagus, dengan 18 gram protein dalam 240 ml lentil yang sudah dimasak.
Mereka dapat digunakan dalam berbagai hidangan, mulai dari salad segar hingga sup hangat dan sayuran yang diresapi rempah-rempah.
Lentil juga mengandung sejumlah besar karbohidrat yang dicerna secara perlahan, dan satu cangkir atau 240 ml menyediakan sekitar 50% dari asupan serat harian yang rekomendasikan.
Selanjutnya, jenis serat yang ditemukan dalam lentil telah terbukti memberi makan bakteri baik di usus besar.
Itu juga berarti kacang ini bisa mnejaga daya tahan tubuh.
Lentil juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, kelebihan berat badan dan beberapa jenis kanker.
Selain itu, lentil kaya akan folat, mangan, dan zat besi. Mereka juga mengandung antioksidan dalam jumlah yang baik dan senyawa tanaman yang meningkatkan kesehatan lainnya.
4. Buncis dan Sebagian Besar Jenis Sayuran Sejenis
Sebagian besar sayuran varietas sejenis buncis dan kacang panjang mengandung protein dalam jumlah tinggi per porsi.
Buncis, juga dikenal sebagai kacang garbanzo, adalah kacang-kacangan lain dengan kandungan protein tinggi.
Kacang panjang dan buncis yang telah dimasak mengandung sekitar 15 gram per 240 ml.
Mereka juga merupakan sumber karbohidrat kompleks, serat, zat besi, folat, fosfor, kalium, mangan, dan beberapa senyawa tanaman yang bermanfaat.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet kaya kacang-kacangan dan kacang-kacangan lainnya dapat menurunkan kolesterol, membantu mengontrol kadar gula darah, menurunkan tekanan darah dan bahkan mengurangi lemak perut.
Tambahkan sayuran ini ke dalam makanan dengan membuat semangkuk cabai buatan sendiri yang lezat, atau nikmati manfaat kesehatan tambahan dengan menaburkan sedikit kunyit pada buncis panggang.
3. Susu Kedelai
Susu yang terbuat dari kedelai merupakan alternatif yang bagus untuk menggantikan susu sapi.
Kini juga telah terdapat susu kedelai yang diperkaya dengan vitamin dan mineral.
Tidak hanya mengandung 7 gram protein per cangkir (240 ml), tetapi juga merupakan sumber kalsium, vitamin D, dan vitamin B12 yang sangat baik.
Namun, perlu diingat bahwa susu kedelai dan kedelai tidak secara alami mengandung vitamin B12, jadi disarankan untuk memilih varietas yang diperkaya.
Susu kedelai ditemukan di sebagian besar supermarket. Ini adalah produk yang sangat serbaguna yang dapat dikonsumsi sendiri atau dalam berbagai resep memasak dan membuat kue.
Sebaiknya pilih varietas tanpa pemanis untuk menjaga jumlah gula tambahan seminimal mungkin.
4. Oat dan Oatmeal
Setengah cangkir 120 ml oat atau gandum kering memberi sekitar 6 gram protein dan 4 gram serat.
Porsi ini juga mengandung magnesium, seng, fosfor, dan folat dalam jumlah yang baik.
Meskipun gandum tidak dianggap sebagai protein lengkap, gandum mengandung protein berkualitas lebih tinggi daripada biji-bijian lain yang biasa dikonsumsi seperti beras dan gandum.
Menggunakan oat dalam berbagai resep mulai dari oatmeal hingga burger vegetarian. Mereka juga bisa digiling menjadi tepung dan digunakan untuk memanggang.
5. Kacang-kacangan dan Biji-Bijian
Kacang-kacangan, biji-bijian telah dikenal dan digunakan sebagai sumber protein yang baik bagi vegetarian.
Satu ons atau 28 gram mengandung antara 5-7 gram protein, tergantung pada varietas kacang dan bijinya.
Kacang-kacangan dan biji-bijian juga merupakan sumber serat dan lemak sehat, selain zat besi, kalsium, magnesium, selenium, fosfor, vitamin E dan vitamin B tertentu.
Mereka juga mengandung antioksidan, di antara senyawa tanaman bermanfaat lainnya.
Saat memilih kacang dan biji yang akan dibeli, perlu diingat bahwa merebus dan memanggang dapat merusak nutrisi dalam kacang. Jadi, raih versi mentah dan tidak pucat bila memungkinkan.
Cobalah memilih mentega kacang alami untuk menghindari minyak, gula, dan garam berlebih yang sering ditambahkan ke banyak varietas merek rumah tangga.
6. Beberapa Jenis Buah dan Sayur
Sebenarnya, semua buah dan sayuran mengandung protein, tetapi jumlahnya biasanya sedikit.
Namun, beberapa mengandung lebih tinggi dari sayuran yang lain.
Sayuran dengan protein paling banyak termasuk brokoli, bayam, asparagus, artichoke, kentang, ubi jalar, dan kubis Brussel.
Mereka mengandung sekitar 4-5 gram protein per cangkir yang dimasak.
Meskipun secara teknis merupakan biji-bijian, jagung manis adalah makanan umum yang mengandung protein sebanyak sayuran berprotein tinggi ini.
Buah segar umumnya memiliki kandungan protein yang lebih rendah dibandingkan sayuran.
Yang mengandung paling banyak termasuk jambu biji, cherimoya, murbei, blackberry, nektarin dan pisang, yang memiliki sekitar 2-4 gram protein per cangkir. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)