Virus Corona
Risiko Alami Keparahan saat Terinfeksi Covid-19, Perhatikan 4 Tanda Vital Ini saat Isolasi Mandiri
Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19, selain memperhatikan kesehatannya sendiri juga perlu memperhatikan kesehatan kandungannya.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19, selain memperhatikan kesehatannya sendiri juga perlu memperhatikan kesehatan kandungannya.
Ada beberapa tanda vital yang perlu diperhatikan untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan kandungannya selama isolasi mandiri.
Studi yang menyebut bahwa ibu hamil tidak memiliki risiko tinggi terhadap keparahan Covid-19 juga banyak diragukan.
Baca juga: Efek Samping atau Bahaya Konsumsi Saffron yang Berlebihan, Ibu Hamil Harus Waspada
Baca juga: Ibu Hamil dan Menyusui Tidak Termasuk, Ini Kriteria Orang yang Sebaiknya Menunda Vaksinasi Covid-19
"Itu tidak benar-benar beresonansi dengan sebagian besar dokter kedokteran ibu-janin," kata Andrea Edlow, seorang dokter kandungan di Massachusetts General Hospital di Boston, Amerika Serikat seperti dikutip dari Nature.
Studi yang dilakukan ketika awal Covid-19 di China tidak menunjukkan adanya keparahan pada pasien yang sedang hami.
Tetapi hasil itu dirasa tidak meyakinkan karena kurangnya data.
Selain itu, katanya, semua dokter kandungan melihat tanda-tanda pada pasien mereka.
"Wanita hamil lebih sakit daripada wanita lain," ujarnya.
Serangkaian laporan dari seluruh dunia juga telah memberikan gambaran yang lebih meyakinkan.
Analisis yang diterbitkan September lalu menjelaskan bahwa wanita hamil adalah kelompok berisiko tinggi.
Tinjauan tersebut mencakup data dari lebih dari 11.400 wanita dengan konfirmasi atau dugaan Covid-19 dan yang dirawat di rumah sakit selama kehamilan mereka karena alasan apa pun.
Kemungkinan wanita hamil dengan diagnosis Covid-19 dirawat di unit perawatan intensif (ICU) adalah 62 persen lebih tinggi daripada wanita tidak hamil.
Dan kemungkinan membutuhkan ventilasi invasif adalah 88 persen lebih tinggi.
Sebuah studi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga memvalidasi temuan ini.
Studi ini melibatkan lebih dari 400 ribu wanita yang terkonfirmasi positif dan memiliki gejala Covid-19, 23.434 di antaranya hamil.